Minggu, 8 September 2024

Pemkot Surabaya Tes Darah Bayi, Cegah Kelainan Hormon Tiroid

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Ilustrasi - Bayi sedang disuapi makanan. Foto: Getty Images Ilustrasi - Bayi sedang disuapi makanan. Foto: Getty Images

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melaksanakan tes darah pada tumit bayi untuk mendeteksi dini demi mencegah kelainan hormon tiroid yang mengganggu tumbuh kembang.

Nanik Sukristina Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya menyebut, skrining hipotiroid kongenital (SHK) itu dilakukan pada bayi usia 48 hingga 72 jam setelah lahir.

“Kami melaksanakan tes darah yang diharapkan bisa mendeteksi gangguan tumbuh kembang pada bayi,” kata Nanik, dikutip dari keterangan pers, Senin (24/6/2024).

Sampel darah itu, lanjutnya, diteliti lebih dulu untuk mengetahui kondisi hormon tiroid pada tubuh bayi.

Untuk pelaksanaannya, dinkes menggandeng sejumlah rumah sakit dan pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas).

“Bila terdeteksi ada kelainan, intervensi dapat dilakukan lebih dini sehingga gangguan dapat diminimalisir,” ujarnya.

Pelaksanaan deteksi dini itu, lanjut Nanik, juga bagian implementasi Integrasi Layanan Primer (ILP) dari Pemkot Surabaya.

Sementara ILP berfokus pada tiga hal, mulai pemantauan wilayah setempat, mendekatkan pelayanan kesehatan ke masyarakat, dan menyediakan layanan kesehatan sesuai siklus hidup.

Salah satu konsentrasinya pada anak sehingga seluruh pelayanan kesehatan memperhatikan sisi emosional.

“Layanan kesehatan di Kota Surabaya juga berupaya mengedukasi masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan sehat untuk optimalisasi tumbuh kembang anak,” ucap Nanik.

Upaya tindak lanjut integrasi juga melalui pengaktifan kembali puskesmas pembantu (Pustu) di setiap kelurahan.

Pemkot, sambungnya, punya komitmen bahwa setiap proses deteksi dini harus dilakukan cepat sehingga penanganan bisa segera diberikan.

“Pustu ini membina Posyandu Keluarga yang melayani skrining untuk anak-anak hingga lansia. Prinsipnya tidak menunggu sakit baru berobat,” ujarnya.

Terpisah, Pengurus Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Isa Ansori Jawa Timur mengatakan deteksi dini pada persoalan tumbuh kembang menegaskan komitmen Surabaya sebagai Kota Layak Anak.

“Surabaya siap menjadi bagian dari kota-kota di dunia yang peduli pada persoalan anak-anak,” ucapnya. (lta/faz)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Dua Truk Terlibat Kecelakaan di Bungah Gresik

Kecelakaan Mobil Box di KM 12 Tol Waru-Gunungsari

Pipa PDAM Bocor, Lalu Lintas di Jalan Wonokromo Macet

Surabaya
Minggu, 8 September 2024
25o
Kurs