Yusuf Masruh Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya tegaskan komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk memberi beasiswa kepada guru PAUD untuk melanjutkan studi jenjang S1 PG PAUD.
“Tujuan diberikan beasiswa ini untuk meningkatkan kemampuan guru PAUD Kota Surabaya, supaya dapat memberikan ilmu dan wawasan kebangsaan serta Pendidikan karakter sejak dini terhadap anak-anak,” terangnya.
Dalam keterangan resmi yang diterima suarasurabaya.net pada Selasa (5/11/2025), Yusuf Masruh menjelaskan bahwa guru harus memiliki empat kompetensi.
Pertama, kompetensi kepribadian, atau kemampuan personal yang mencerminkan profesionalisme dan akhak guru.
Kedua, kompetensi pedagogic, yaitu kemampuan memahami peserta didik melalui pembelajaran dan mengaktualisasi potensi yang dimiliki peserta didik.
Ketiga, kompetensi sosial, yaitu kemampuan guru dalam berkomunikasi dan bergaul di lingkungan sekolah.
“Dan terakhir guru harus memiliki kemampuan profesional. Ini adalah kemampuan untuk profesional menguasai pembelajaran dan materi kurikulum secara dalam,” terangnya.
Sementara itu, Martadi Wakil Rektor Bidang IV Universitas Negeri Surabaya (Unesa), mengingatkan pentingnya membangun etika dan mengembangkan kompetensi menjadi Guru untuk membagun generasi emas 2045.
Guru dirancang agar memiliki kualifikasi akademik S1/D-IV. Sehingga jalur Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) jadi jembatan bagi para guru atau bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang belum linear jenjang pendidikannya, memiliki kesempatan dinilai rekam portofolionya. Sehingga jika memadai dan valid bisa terekognisi kepada capaian pembelajaran matakuliah.
Selain itu Martadi juga menegaskan menyinggung mengenai reorientasi peran guru di era disrupsi teknologi digital, karena teknologi media baru seperti aplikasi Google menjadi rujukan sumber pengetahuan.
“Meski demikian, guru tetap sangat dibutuhkan karena peran guru tak hanya mengajar tapi juga berperan sebagai pendidik. Apalagi peran guru TK sangat penting untuk membangun pondasi dalam menanamkan dasar perkembangan pendidikan dan psikologis anak,” sebutnya. (saf/ham)