Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyatakan siap mendukung jika program makan siang gratis asal memakai dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya mengaku siap mendukung, karena program itu tidak mengambil Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Kalau itu diterapkan kan pasti dari anggaran yang sudah disiapkan oleh pemerintah pusat. Sehingga nanti InsyaAllah kalau itu bisa dilakukan diturunkan anggaran seperti Bantuan Operasional Sekolah Nasional (Bosnas), ya kita akan jalankan,” bebernya, Sabtu (9/3/2024).
Menurutnya, program itu akan menguatkan pengentasan kemiskinan di Kota Surabaya.
“Tapi kalau ada program makan gratis yang diturunkan oleh pemerintah pusat oleh Bosnas, ya kita Alhamdulillah, semakin menguatkan program pengentasan kemiskinan,” terangnya lagi.
Sementara APBD Pemkot, sambungnya, tidak sanggup mengcover program itu, karena masih banyak prioritas lain, salah satunya kesehatan.
“Karena kita hari ini yang fokus kita adalah BPJS, BPJS saja, saya bayarnya Rp500 miliar dalam satu tahun. Kita konsentrasi kesehatan, karena untuk mengurangi kemiskinan itu kita utamakan kesehatannya. Kalau kesehatan sudah kuat, baru dia bisa melakukan pekerjaan dan kemiskinan berkurang,” tuturnya.
Selama ini, program makan siang gratis di Surabaya termasuk di sekolah, lanjut Eri, belum pernah ada.
“Kalau makan gratis di sekolah tidak ada, tapi ada beberapa sekolah yang full day school sudah melakukan, tapi tidak di semua sekolah rata sama, berbeda-beda tergantung dari sekolahnya,” imbuhnya.
Kalaupun ada, hanya swadaya dari para orang tua, bukan kebijakan pemerintah daerah.
“Jadi tidak ada program yang diberikan gratis. Bukan dari pemerintah, bukan anggaran dari pemerintah,” tandasnya.
Diketahui, program makan siang gratis itu diinisiasi pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo-Gibra dalam kampanye politiknya di Pilpres 2024.
Dalam dokumen visi-misinya, program makan siang gratis bertujuan mengatasi masalah stunting, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, juga menggerakkan ekonomi nasional.
Program itu menargetkan lebih dari 82 juta penerima manfaat terutama anak usia sekolah, dengan cakupan 100 persen pada tahun 2029.
Simulasi pemberian makan siang gratis itu sudah digelar di SMP Negeri 2 Curug Tangerang pada Kamis (29/2/2024).
Uji coba itu dihadiri Airlangga Hartarto Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
Total ada empat kelas yang jadi objek simulasi program, masing-masing kelas dapat satu jenis menu untuk seluruh siswa. Di depan kelas ada papan yang menjelaskan kandungan gizi masing-masing menu. (lta/ipg)