Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya meminta orang tua belajar dari kasus ayah yang menjadi tersangka usai mencubit anaknya berkali-kali beberapa hari lalu.
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya menyebut, orang tua seharusnya mendidik anak tanpa kekerasan. Menurutnya kesalahan edukasi atau didikan, bisa menyebabkan anak tumbuh berkembang menjadi pribadi yang tidak terkendali.
“Saya berharap ke orang tua Surabaya, mendidik anak dengan kasih sayang. Anak jadi keras, jadi orang tidak terkendali kalau didikan orang tuanya salah,” kata Eri, Senin (16/12/2024).
Karenanya, dia minta dilakukan edukasi orang tua terhadap anak, supaya kekerasan itu tidak lagi terulang.
“Saya berharap ayo didik anak didasari akidah agama akhlak yang bagus,” tandasnya.
Sementara terhadap korban, anak di bawah umur itu sudah didampingi Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk, serta Keluarga Berencana.
“Bahkan kita (pemkot) kerja sama mencari orangnya dan sudah ketangkap,” tandasnya.
Sebelumnya ramai di media sosial sebuah video memperlihatkan pria memakai helm dan masker mencubit anak di bawah umur yang digendongnya di traffic light Jalan Jaksa Agung Suprapto Surabaya.
AKP Rina Shanty Kasi Humas Polrestabes Surabaya membenarkan pria itu adalah ayah kandung korban. Dari hasil pemeriksaan, terungkap motif sang ayah mencubit berulang kali agar anaknya bisa diam. Menurut si ayah, anaknya terbilang hiperaktif.
Pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka. Pelaku disangkakan dengan pasal 80 ayat 1 Undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak. (lta/bil/ham)