Jumat, 22 November 2024

Pemkot Surabaya Masih Akan Hitung Panjang Jalur Kereta Otonom Seperti di IKN

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Basuki Hadimuljono Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) meninjau operasional kereta otonom atau autonomous rail transit (ART) di Ibu Kota Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Minggu (11/8/2024). Foto: Antara

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya belum memutuskan besaran anggaran dan panjang jalur kereta otonom, Autonomous Rail Rapid Transit (ART).

Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya memastikan rencana realisasi kereta otonom seperti Ibu Kota Nusantara (IKN) tetap 2027. Sementara Feasibility Study (FS) akan dilakukan 2025 mendatang.

Rencana biaya untuk per kilometernya, lanjut Eri, Rp74 miliar. Tapi belum dihitung berapa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang dialokasikan ke sana.

“Berapa belum diputuskan akan dihitung dari (anggaran pengadaan) LRT dulu,” katanya, Senin (19/8/2024).

ART itu diharapkan bisa jadi transportasi publik di Surabaya yang bebas macet karena punya jalur sendiri.

“Kalau kita menggunakan angkutan umum, transportasi umum itu, maka harus tepat waktunya berarti ada satu jalur yang memang digunakan untuk autonomus tadi,” kata Eri lagi.

Sekadar diketahui, ART adalah kereta dengan tiga gerbong, mampu memuat 300 penumpang, berkecepatan maksimum 70 kilometer per jam, tidak menggunakan rel konvensional, roda besi, kabel, maupun awak, tapi dikemudikan otomatis oleh sistem.

ART menggunakan ban karet, akan beroperasi di jalan raya melalui lintasan virtual yang sudah ditentukan sebelumnya. Transportasi massal ini pertama kali dikenalkan ke publik 2017 oleh perusahaan asal China. (lta/kir/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs