Dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional yang jatuh pada 3 Desember, Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Perhubungan (Dishub) menggelar kampanye mempromosikan penggunaan transportasi umum untuk disabilitas lewat aplikasi GOBIS, di Taman Bungkul, Minggu (8/12/2024).
Acara itu melibatkan berbagai pihak, termasuk UK PACT, Komunitas Wanita Disabilitas Jawa Timur (Jatim), Dharmawanita Persatuan Dishub Surabaya, Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jatim dan Laboratorium Creating, Kinne, Xphose, serta Komunitas Bersama di Jalan.
Aplikasi GOBIS diperkenalkan sebagai platform digital yang mempermudah masyarakat, termasuk penyandang disabilitas mengakses transportasi umum secara lebih mudah, murah, aman, dan nyaman.
“Melalui sosialisasi aplikasi GOBIS, kami berharap adanya peralihan dari moda transportasi pribadi ke transportasi umum yang murah, aman, dan nyaman juga mengurangi emisi gas,” ujar Aulia Rahman, perwakilan UK PACT dalam pernyataannya.
UK PACT mendukung inisiatif dan menekankan bahwa kolaborasi berbagai pihak diperlukan untuk menciptakan transportasi publik yang inklusif dan berkelanjutan.
Sementara menurut Tundjung Iswandaru Kepala Dishub Kota Surabaya, menyampaikan bahwa aplikasi GOBIS dirancang untuk mengakomodasi kebutuhan semua masyarakat, termasuk penyandang disabilitas.
“Aplikasi ini memfasilitasi penggunaan transportasi publik secara gratis untuk penyandang disabilitas. Kami ingin memastikan transportasi di Surabaya semakin inklusif,” jelasnya.
Tundjung mengatakan, acara ini tidak hanya memperkenalkan aplikasi GOBIS, tetapi juga mengkampanyekan pentingnya kesetaraan akses dalam transportasi publik. Sekaligus, mendukung pengurangan dampak lingkungan.
Melalui acara yang dihadiri ratusan peserta dari berbagai latar belakang, kata dia, Surabaya semakin meneguhkan komitmennya untuk menjadi kota yang inklusif dan berkelanjutan.
Sejalan dengan hal itu, Sulistiyowati Ketua Komunitas Wanita Disabilitas Jatim turut mengapresiasi inisiatif ini. Meskipun, dia juga menyadari masih ada tantangan dalam mewujudkan transportasi yang sepenuhnya ramah disabilitas.
“Transportasi umum di Surabaya khususnya sudah ramah disabilitas, kurang lebih sudah ramah disabilitas karena memang belum semuanya ramah disabilitas.,” ujar Sulistiyowati. (kev/bil/rid)