Minggu, 19 Januari 2025

Pemkot Surabaya Identifikasi Penyebab Banjir di Sejumlah Wilayah

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Ilustrasi - Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya saat memantau banjir di Wisma Tengger Benowo, Jumat (5/4/2024). Foto: Diskominfo Kota Surabaya

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memberi penjelasan soal banjir yang melanda sejumlah wilayah saat hujan lebat pada Jumat (29/11/2024) kemarin. Seperti di Jalan Kedungdoro, Jalan Kupang Baru, dan Jalan Manukan Lor.

Windo Gusman Prasetyo Kepala Bidang Drainase DSDABM Kota Surabaya menyebutkan bahwa banjir itu dipicu oleh sejumlah faktor. Contohnya adalah sumbatan dari sisa potongan kabel utilitas di saluran air.

“Pertama adalah genangan yang muncul di kawasan Jalan Kedungdoro Surabaya, dikarenakan aliran air yang menuju ke Jalan Embong Malang hingga ke Rumah Pompa Jalan Kenari tersumbat oleh sisa-sisa potongan kabel utilitas,” kata Windo pada Minggu (1/12/2024).

Windo mengatakan, selama ini kawasan Jalan Embong Malang tak pernah ada genangan air meski intensitas hujan terus meningkat sejak 2022.

Namun, akibat penyumbatan saluran karena sisa potongan kabel utilitas, baru pada Jumat kemarin kawasan tersebut timbul genangan. Pemkot Surabaya mulai melakukan penanganan dengan mengangkut kabel sisa di dalam saluran.

“Penanganannya sudah beberapa sisa potongan kabel utilitas diambil, sebagian lainnya belum karena akan ditelusuri terlebih dahulu,” jelasnya.

Faktor kedua terkait banjir di kawasan Jalan Kupang Baru Surabaya, menurut Windo, disebabkan oleh aliran air yang cukup deras dari hulu.

Selain itu, kata Windo, juga ada persoalan dari beberapa jembatan yang masih rendah sehingga air meluber dan menggenangi kawasan tersebut.

Pihak DSDABM Surabaya sebenarnya sudah berencana membangun dan meninggikan jembatan di kawasan Jalan Kupang Baru Surabaya pada 2024 ini, namun warga sekitar menolak karena kurangnya kajian mendalam.

“Alasan mereka menolak adalah perlunya kajian lebih dalam. Sebab, warga menilai jika jembatan dibangun, maka wilayah mereka akan terdampak genangan,” ungkapnya.

Meskipun begitu, Windo menjelaskan bahwa pembangunan jembatan di kawasan Jalan Kupang Baru bakal segera direalisasikan tahun depan.

“Namun, akan dimulai pada 2025 karena masih akan dilakukan koordinasi dengan warga sekitar,” jelasnya.

Kemudian, faktor ketiga terkait genangan di kawasan Jalan Manukan Lor Surabaya disebabkan oleh sedimen yang menghambat laju air.

Dari hasil penelusuran Tim DSDABM, disebutkan bahwa dataran tinggi di Jalan Manukan Lor Surabaya telah dipenuhi air. Sedangkan, di dataran rendah, memasuki Jalan Kyai Amir hingga Jalan Manukan Tama Surabaya masih kosong.

“Ada sedimen yang menghambat laju air. Karena itu, pada hari ini DSDABM menerjunkan dua alat berat beserta satgas untuk menelusuri wilayah Jalan Manukan. Jadi kami langsung bergerak cepat,” tuturnya.

Memasuki musim hujan ini, pihak DSDABM Surabaya telah mendata titik lokasi genangan. Satgas DSDABM Surabaya juga telah bersiap melakukan gerak cepat pencegahan dan penanganan genangan.

“Titik genang sudah terpantau. Kita akan melakukan penanganan cepat, misal ada genangan, satgas dan Tim Mobil Pompa telah siap di lapangan. Satgas penjagaan Rumah Pompa, serta satgas yang menelusuri saluran pun juga sudah diperbanyak,” tandasnya. (wld/saf/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Surabaya
Minggu, 19 Januari 2025
25o
Kurs