Jumat, 8 November 2024

Pemkot Surabaya Gencarkan Program Asuhan Rembulan untuk Jangkau Anak Jalanan

Laporan oleh Akira Tandika Paramitaningtyas
Bagikan
Muhammad Fikser Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya, saat mengudara di Radio Suara Surabaya dalam program Semanggi Suroboyo, Jumat (8/11/2024). Foto: Chandra suarasurabaya.net

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya secara aktif menggencarkan program Asuhan Rembulan untuk menjangkau anak-anak jalanan, yang beberapa waktu belakangan mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak.

Pemkot Surabaya lewat beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, rutin melakukan penyisiran di sejumlah titik yang dinilai berpeluang tinggi terdapat aktivitas mencurigakan.

Muhammad Fikser Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya mengatakan, penyisiran ini biasanya menyasar anak-anak muda yang duduk di taman, secara berkelompok, dan pada jam malam.

“Kadang kalau ada yang dicurigai, kami cek ada aktivitas alkohol atau nggak. Kadang kami juga bergerak ke satu lokasi karena mendapat laporan dari warga,” terang Fikser saat onair di Radio Suara Surabaya, dalam program Semanggi Suroboyo, Jumat (8/11/2024).

Mantan Kepala Diskominfo Surabaya itu menjelaskan, tim yang tergabung dalam Asuhan Rembulan secara aktif melakukan penyisiran di lima titik di seluruh Surabaya mulai wilayah Timur, Utara, Selatan, Barat, hingga Pusat.

Fikser mengatakan, dalam menjangkau anak-anak jalanan, Satpol PP Surabaya menggunakan pendekatan khusus sehingga mereka tidak mengalami trauma setelahnya.

“Kami sering melakukan diskusi dengan LSM anak, Dinas Sosial, DP3AK, hingga DP5A, agar apa yang kami lakukan di lapangan sesuai dengan syarat perlindungan anak,” ungkapnya.

Biasanya, lanjut Fikser, setelah dilakukan penjangkauan di lapangan, anak-anak itu akan dibawa ke kantor Satpol PP untuk dilakukan pendekatan. Gunanya, supaya Satpol PP bisa memperoleh informasi terkait latar belakang, keluarga, hingga di mana lokasi tinggal anak tersebut.

Sementara itu, jika anak-anak tersebut memang tidak memiliki orang tua atau keluarga yang bisa menampung mereka, maka akan diserahkan ke Dinas Sosial untuk mendapatkan pendampingan.

Fikser mengungkapkan, dalam penjangkauan itu tak jarang pula ditemukan anak-anak di bawah umur yang sudah mengonsumsi minuman keras.

“Kalau kami temukan kasus ini, kami akan panggil bantuan dari Dinas Kesehatan untuk melakukan tes kesehatan, baik kesehatan standar atau narkoba. Jika memang ditemukan ada indikasi narkoba, kami juga berkoordinasi dengan BNN,” jelasnya.

Mengenai Asuhan Rembulan, Fikser menerangkan bahwa program ini telah dilakukan hingga ke skala paling kecil yang berada di tingkat kecamatan.

“Sebenarnya di kecamatan ada juga patroli yang melibatkan tiga pilar yakni, Polsek, Koramil, dan Kecamatan. Setiap malam, mereka bergerak untuk melakukan penjangkauan.

Menurut Fikser, program Asuhan Rembulan tidak bisa dijalankan sendiri. Perlu dukungan dari beberapa OPD terkait, pihak kepolisian dan TNI, juga bantuan masyarakat.

“Kami sadar belum bisa memberikan kenyamanan pada semua warga. Kami butuh bantuan warga. Jika menemukan kejadian atau hal-hal yang kurang nyaman segera hubungi 112,” tandasnya.(kir/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 8 November 2024
33o
Kurs