Pemkot Surabaya Fokus Peningkatan Layanan Publik yang Prioritaskan Warga

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan fokus melakukan peningkatan atau transformasi layanan publik yang mengutamakan kebutuhan warga.

Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya minta camat, lurah, dan dinas untuk mengubah pola pikir dan cara kerja ketika melayani masyarakat.

“Salah satu contohnya adalah penerapan konsep pelayanan publik di balai RW, di mana setiap kelurahan dilengkapi dengan satu tenaga kesehatan dan satu kelurahan satu unit ambulans,” kata Eri melalui keterangan pers, Selasa (3/9/2024).

Mulai banyaknya pelayanan publik di balai RW menurutnya, untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup warga.

Warga yang butuh layanan administrasi kependudukan (Adminduk), tidak harus datang ke kantor kelurahan tapi cukup lewat aplikasi.

“Setiap kegiatan atau pelayanan publik di Balai RW, filosofinya adalah membuat pintar warga. Jadi misal pada waktu (ada pegawai) izin kerja, warga tidak perlu urus KTP datang ke kantor kelurahan, dengan begini maka tidak ada lagi pelayanan publik yang terhambat,” ujarnya.

Lalu pemanfaatan teknologi yang turut membuat penurunan angka stunting dan kemiskinan dalam tiga tahun terakhir signifikan.

“Dulu, penanganan stunting dilakukan secara manual dan tidak menunjukkan penurunan yang signifikan. Sekarang, dengan perubahan ini, angka (prevalensi) stunting Surabaya turun menjadi 1,6 persen, dan kemiskinan juga mengalami penurunan,” jelasnya.

Ia menekankan kerja pemerintah harus berorientasi pada kebahagiaan masyarakat.

“Jadi saya ingin mengubah mindset camat dan lurah agar tidak bekerja dengan perintah otoriter, tetapi lebih kepada apa yang diinginkan warga, didiskusikan dan dijalankan, itu yang saya bentuk hari ini,” jelasnya.

“Inilah yang saya ajarkan ke teman-teman selama tiga tahun terakhir. Bagaimana dengan kemajuan teknologi, bekerja dengan hati, bisa mengubah semuanya,” tukasnya. (lta/saf/ham)