Kamis, 19 September 2024

Pemkot Surabaya Dorong Peningkatan IPM Lewat Budaya Literasi

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Sejumlah remaja saat berkunjung di perpustakaan Kota Surabaya. Foto: Dispusip Kota Surabaya

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mendorong peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) lewat penguatan budaya literasi.

Mia Santi Dewi Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kota Surabaya menyebut, salah satu caranya dengan meningkatkan fasilitas dua perpustakaan dan 530 Taman Baca Masyarakat (TBM).

“Selain itu, terdapat pula 700 pojok baca dan layanan perpustakaan keliling yang dirancang untuk menjangkau masyarakat secara lebih luas,” kata Mia, Senin (16/9/2024).

Menjelang Hari Kunjung Perpustakaan (HKP) Nasional 14 September 2024, ada sejunlah kegiatan misalnya Adventure to Library dan Perpustakaan dalam Imajinasi.

“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya literasi dan memberikan pengalaman yang menyenangkan saat mengunjungi perpustakaan,” jelas Mia.

Berdasarkan data, tren kunjungan pemustaka ke perpustakaan, selalu meningkat dari tahun ke tahun. Tapi selama 2024 fluktuatif.

“Akan tetapi memang ada bulan-bulan yang pengunjungnya meningkat dan menurun dikarenakan banyaknya cuti bersama,” ujarnya.

Kunjungan tertinggi Januari 2024 mencapai 69.998 orang. Lalu, Februari menurun 51.056 orang, Maret naik lagi 56.371 dan April 42.176 orang. Kemudian mulai stabil bulan Mei mencapai 60.465 orang dan Juni sebanyak 51.827 orang.

“Sementara di bulan Juli 2024 kunjungan mencapai 58.381 pemustaka dan meningkat menjadi 63.207 pemustaka di bulan Agustus 2024,” papar Mia.

Mayoritas pengunjung merupakan pelajar yang bertujuan membaca dan meminjam buku, juga mengikuti berbagai kegiatan di perpustakaan. Mulai wisata buku, pelatihan menulis hingga pelatihan mendongeng dan pelatihan bahasa.

“Mereka juga sering memanfaatkan fasilitas yang disediakan perpustakaan, yaitu belajar di TBM, perpustakaan keliling, English Corner, Korean Corner, Dyslexia Corner, BI Corner, hingga melakukan kegiatan berdiskusi, mencari informasi, serta mengerjakan tugas sekolah dan sebagainya,” tuturnya.

Koleksi buku juga terus ditambah. Hingga kini sudah mencapai 426.898 judul, 499.476 eksemplar. Sedangkan koleksi buku digital mencapai 1.650 judul, 1.650 eksemplar.

“Dari tahun ke tahun, koleksi perpustakaan selalu bertambah karena dianggarkan secara rutin untuk pembelian buku setiap tahunnya. Selain itu, perpustakaan juga selalu menerima hibah dan sumbangan buku baik dari perpustakaan, kementerian, instansi lainnya, maupun masyarakat,” jelas Mia.

Beberapa buku yang banyak diminati yaitu buku anak, buku teknologi tepat guna hingga buku keterampilan.

“Karena mensupport prioritas program perpustakaan nasional, yaitu perpustakaan berbasis inklusi sosial,” imbuhnya. (lta/saf/ham)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Kecelakaan Mobil Box di KM 12 Tol Waru-Gunungsari

Pipa PDAM Bocor, Lalu Lintas di Jalan Wonokromo Macet

Surabaya
Kamis, 19 September 2024
24o
Kurs