Jumat, 22 November 2024

Pemkot Surabaya Berencana Masukkan Program Pelajar Kunjungi Museum dalam Kurikulum

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Saat sejumlah siswa kunjungan ke Museum Surabaya. Foto: Diskominfo Kota Surabaya

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berencana memasukkan program kunjungan pelajar ke museum dalam struktur kurikulum pendidikan. Program edukasi ini akan ditujukan khusus untuk pelajar SD dan SMP, baik negeri maupun swasta.

Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya menyatakan, selain museum, sejumlah tempat bersejarah dan Balai Kota Surabaya juga akan menjadi destinasi kunjungan.

“Saya berharap anak-anak bisa mengerti dan tidak melupakan sejarah. Karena Dispendik Surabaya memiliki kewajiban untuk mengajak siswa SD dan SMP negeri maupun swasta secara bergantian berkunjung ke museum atau ke tempat bersejarah lainnya di Surabaya,” kata Eri pada Senin (19/8/2024).

Yusuf Masruh Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Surabaya.

Menurut rencana, kunjungan wajib pelajar ke tempat-tempat bersejarah akan dilaksanakan dua kali dalam seminggu.

“Jadwal sudah siap, instruksi Pak Wali adalah hari Sabtu, tetapi teman-teman inginnya tidak hanya Sabtu. Kemarin sudah disepakati ada di hari Selasa dan Sabtu karena jumlah pelajar SD dan SMP banyak. Jadi formulasinya akan dibuat acak,” ungkap Yusuf.

Balai Kota Surabaya juga akan menjadi salah satu tujuan kunjungan, agar para pelajar memahami pusat pemerintahan kota.

“Jadi anak-anak dari utara, barat, timur, dan selatan bisa ke museum-museum dan Balai Kota Surabaya, sehingga pelajar tahu pusat pemerintahan Surabaya. Kemarin saya usul menambahkan Balai Kota Surabaya juga sebagai jujukan bagi para pelajar,” ujarnya.

Dalam pelaksanaannya, Pemkot Surabaya akan melibatkan Cak dan Ning Cilik sebagai pemandu wisata.

“Bersama Cak dan Ning Cilik, akan lebih mudah belajarnya. Pak Wali juga menyampaikan untuk memasukkan program ini ke struktur kurikulum, seperti membuat buku saku. Contoh saat di rumah Bung Karno ada penjelasan sejarahnya. Anak-anak juga mengimplementasikan dari teorinya dan melihat tempatnya,” jelasnya.

Disbudparpora Surabaya sedang menyusun rute kunjungan, sementara kendaraan yang akan digunakan adalah bus sekolah yang disiapkan oleh Dinas Perhubungan.

“Paling tidak dalam satu hari ada dua sekolah. Kalau semua wilayah sudah, kembali ke sekolah itu tapi yang belum berangkat. Kita juga berharap orang tua bisa mengenalkan dan mengunjungi tempat-tempat bersejarah itu kepada anak-anaknya,” tutupnya. (lta/saf/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
26o
Kurs