Jumat, 22 November 2024

Pemkot Surabaya Bentuk Tim Terpadu untuk Tangani Anak Jalanan

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Ilustrasi. Anak menggandol truk di Banyu Urip Surabaya. Foto: Yosi via WA SS

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah membentuk tim terpadu untuk menangani fenomena anak jalanan.

Tim itu terdiri dari Dinas Sosial (Dinsos), Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana(DP3APPKB), Dinas Pendidikan (Dispendik), dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Mereka tersebar di wilayah kecamatan.

M. Fikser Kepala Satpol PP Kota Surabaya menambahkan, pihaknya menerapkan metode penanganan dan pola khusus untuk mendekati anak-anak jalanan tanpa menimbulkan trauma.

“Menangani anak-anak ini jadi tidak terkesan represif, seperti penggerebekan. Jadi penanganan dan pola khusus ini bagaimana cara pendekatan supaya mereka tidak takut dengan kita,” kata Fikser, Jumat (8/11/2024).

Ia memastikan akan menjemput anak di jalanan lalu didata untuk pembinaan. Sekaligus pendekatan, juga pendalaman soal alasan anak tersebut berada di jalanan.

“Jika anak tersebut masih bersekolah, kami akan menghubungi guru dan keluarganya serta melibatkan DP3APPKB untuk pendekatan lebih lanjut,” bebernya.

Sementara anak yang ditemukan dengan pengaruh minuman keras, akan diperiksa kesehatannya oleh Dinas Kesehatan (Dinkes).

“Jadi kita juga undang Dinkes untuk melakukan pemeriksaan kesehatan kondisinya seperti apa. Kalau kita temukan narkoba kita koordinasikan dengan BNN (Badan Narkotika Nasional). Kalau pemeriksaan kesehatan selesai, baru tahapan berikutnya pendalaman ke keluarga,” paparnya.

Setelah itu, petugas Satpol PP akan menghubungi pihak keluarga atau orang tua dan guru di sekolah.

“Dari pihak sekolah dan orang tua kita hubungi, setelah datang baru anak itu kita serahkan. Kita juga kasih data hasil pendalaman, biar ada pengawasan juga dari guru dan orang tua supaya menjadi tanggung jawab bersama,” tuturnya.

Bagi anak jalanan asal luar kota, akan diserahkan ke Dinsos. Anak-anak tersebut selanjutnya akan mendapatkan pembinaan di Liponsos Keputih Surabaya.

“Anak-anak yang kami jangkau dan outreach itu juga kami data. Data setiap anak pun dicatat dalam aplikasi by name by address yang terintegrasi antara Satpol PP dan Dinsos, sehingga memudahkan pengawasan dan penanganan lebih lanjut,” imbuhnya.

Ia mengimbau masyarakat segera melapor ke Command Center (CC) 112 apabila melihat kejadian yang memerlukan perhatian.

“Kami juga butuh bantuan dari warga apabila ada kejadian masyarakat bisa langsung hubungi ke Command Center 112,” pesan dia.

Turut menambahkan, Anna Fajrihatin Kepala Dinsos Kota Surabaya tetap mengingatkan pentingnya peran orang tua dan lingkungan dalam membentuk perilaku anak.

“Pengaruh teman sebaya itu sangat kuat. Jika lingkungan atau temannya baik, anak akan ikut positif. Sebaliknya jika lingkungan atau temannya negatif, anak akan terjerumus dalam perilaku yang tidak diinginkan,” ujar Anna. (lta/bil/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs