Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bakal menata kawasan Ampel setelah selesai memindahkan Rumah Potong Hewan (RPH) babi dan sapi di tahun 2024.
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya menyebut, usai RPH babi pindah dari Jalan Pegirian, gantian RPH sapi yang juga akan dipindahkan pada tahun ini.
Bekas bangunan RPH di Jalan Pegirian akan dibongkar dan dipakai tempat berjualan para pedagang di Jalan KH. Mas Mansyur.
“Kita akan menata Ampel, seluruh pedagang yang ada di KH Mas Mansyur dimasukkan di sini (Jalan Pegirian). Sambil menunggu total di bulan Oktober setelah kandang sapi pindah,” kata Eri, Kamis (22/2/2024).
Tak hanya RPH, tapi sejumlah kawasan sekitar juga akan dirombak untuk menata Ampel lebih rapih dan khas. Seperti pintu masuk di Jalan Pegirian, bakal bisa dilewati bus.
“Dinding menuju terminal dijebol. Bus masuk, keluar terminal, turun depan sini. Kawasan di sungai dirombak total bentuknya, yang ada pedagang di atas sungai akan dirombak total sehingga nyambung dengan yang akan kita bangun di ex RPH ini. Kantor kecamatan akan diubah di Jalan Arimbi yang nyambung nanti tidak di sisi terminal lagi. Kita tata gapura Ampel masuk ke dalam kampung depan itu,” katanya.
Penataan pedagang itu, kata Eri, akan dimulai akhir Februari ini, dengan total sekitar 400 pedagang.
“Pagi 200 (pedagang), kalau malam 150-an, hampir 400. Karena pedagang yang ada di Mas Mansyur, Semampir, itu kan ada yang pagi sampai jam 11 (siang). Jam 11 berhenti, sore ada lagi,” ujarnya.
Eri memastikan bangunan yang dibongkar akan ditimpa dengan yang baru, untuk menghilangkan bekas pemotongan babi disana.
“Bangunan ini kita timpa dengan semen-semen baru, beton baru. Artinya dibangun baru. Jadi, dindingnya baru semua. Lantainya lantai baru,” imbuhnya.
Diketahui, rencana pemindahan dan penataan ulang kawasan Ampel ini sudah digaungkan sejak 2019 lalu, saat kepemimpinan Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya yang kini menjabat Menteri Sosial. (lta/bil/faz)