Minggu, 24 November 2024

Pemkot Surabaya Akan Fasilitasi Day Care Murah-Gratis untuk Anak Pekerja Tidak Mampu

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Para pengasuh bermain bersama anak di Taman Penitipan Anak Generasi Emas Surabaya (Gemass) milik Pemerintah Kota Surabaya, Selasa (24/9/2024). Foto: Meilita Elaine suarasurabaya.net

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan memfasilitasi Day Care atau tempat penitipan anak murah hingga gratis untuk orang tua pekerja yang tidak mampu.

Day Care milik pemkot itu diresmikan hari ini, Selasa (24/9/2024) di Jalan Sedap Malam, masih di lingkungan Pemkot Surabaya.

Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya menyebut rencana fasilitasi pekerja tidak mampu itu baru akan realisasi tahun depan.

Sementara sekarang, dalam masa uji coba, dan diprioritaskan bagi anak Aparatur Sipil Negara (ASN) pemkot.

“Jadi sebenarnya anak-anak itu ketika dewasa menginjak remaja tergantung cara mendidiknya waktu kecil kalau tidak kekurangan kasih sayang itu anak-anak akan kuat motorik atau fisik. Dari pengalaman itu dibentuklah tempat ini,” paparnya, Selasa (24/9/2024).

Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya meresmikan Taman Penitipan Anak Generasi Emas Surabaya (Gemass) milik Pemerintah Kota Surabaya, Selasa (24/9/2024). Foto: Meilita Elaine suarasurabaya.net

Harga penitipan anak selama sebulan mulai Rp1,5 juta hingga Rp2 juta. Namun bagi pekerja tidak mampu akan ada subsidi dari pemkot.

Pemberian subsidi itu akan selektif melihat jenis dan lama waktu kerja kedua orang tua anak. Termasuk tingkat pendapatan keduanya.

“Kalau ada yang tidak mampu bekerja, bisa kami akan melakukan subsidi tapi diliat benar-benar miskin gak, ibunya kerja gak, masa gak kerja nanti karaokean, dititip di sini. Jangan sampai dimanfaatkan orang-orang tertentu yang tidak ingin merawat anaknya. Kami akan selektif betul,” paparnya.

Bisa dalam bentuk subsidi atau menggratiskan biaya bagi orang tua yang tidak mampu.

“Tergantung nanti apa yang bisa, kami lihat pendapatannya keluarga ini sampai berapa. Yang pasti betul keluarga tidak mampu dan betul-betul bekerja, contoh tukang sapu kelihatan kerjanya sampai jam berapa,” ucapnya.

Pengasuh menidurkan anak di Taman Penitipan Anak Generasi Emas Surabaya (Gemass) milik Pemerintah Kota Surabaya, Selasa (24/9/2024). Foto: Meilita Elaine suarasurabaya.net

Penerapan itu baru dilakukan tahun depan, sementara tahun ini akan dipastikan kapasitas pengasuh sudah memenuhi syarat.

“Tahun ini melatih dulu pengasuhnya sehingga terbiasa dulu. Kami gak ingin ada hal keliru dalam pengasuhan,” tandasnya.

Thussy Apriliyandari Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kota Surabaya memastikan, akan menjalankan rekrutmen pengasuh berlapis.

“Tahapannya ada administrasi, wawancara, tes psikologi, wawancara tertulis dan wawancara kami lihat apakah secara mental spiritual beliaunya baik. Kemudian secara kompetensi kualifikasi memenuhi sesuai UU guru dan dosen untuk satuan pendidikan usia dini,” katanya.

Tujuannya memastikan pengasuh sesuai kompetensi dan bisa dipercaya agar tidak terjadi tindakan kekerasan terhadap anak yang dititipkan di sana.

“Setelah itu kami berikan peningkatan kapasitas melalui pelatihan konvensi hak anak, kemudian terkait 32 pemenuhan hak anak kemudian bagaimana jadi pengasuh untuk asah, asih, asuh, dan ramah anak,” tandasnya. (lta/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Minggu, 24 November 2024
31o
Kurs