Pemerintah Kota Surabaya mengajak warga untuk berkontribusi dalam program kerja bakti “Surabaya Bergerak”, yang fokus pada pembersihan saluran guna mencegah banjir saat musim hujan.
Agus Hebi Djuniantoro Kepala Badan Penanggulangan dan Bencana Daerah (BPBD) Surabaya mengungkapkan, langkah mitigasi bencana hidrometeorologi telah dimulai.
“Kami mulai dari mitigasi bencana hidrometeorologi, di mana BMKG memperkirakan musim hujan akan berlangsung dari minggu kedua November hingga minggu ketiga April. Kami perlu mempersiapkan diri tidak hanya untuk banjir, tetapi juga potensi pohon tumbang dan puting beliung,” jelasnya pada Senin (14/10/2024).
Banjir menjadi bencana hidrometeorologi yang paling sering terjadi di Surabaya, sehingga penanganannya harus direncanakan dengan matang.
Kami rencanakan ‘Surabaya Bergerak’ jilid dua yang akan fokus pada normalisasi saluran, baik tersier, sekunder, maupun primer,” tambahnya.
Melalui program ini, warga diharapkan segera menormalisasi saluran di perkampungan agar aliran air lancar saat hujan.
“Normalisasi saluran ini mencakup pembersihan sedimen, gulma, serta sampah, termasuk material bekas pengerjaan saluran yang belum diangkat,” imbuhnya.
Sementara itu, M. Rokhim Kepala Bidang Kebersihan dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya, mengimbau agar warga tidak membuang sampah ke saluran. Pembersihan selama kerja bakti akan difokuskan pada saluran, bukan barang-barang rumah tangga.
“Fokus kita adalah pembersihan saluran. Hasil evaluasi kami menunjukkan bahwa pembersihan sedimen dan lainnya baru mencapai 25 persen, dan masih banyak sampah seperti perabotan rumah tangga,” tuturnya. (lta/saf/ipg)