Pemkot Sebut LRT Surabaya dan 4 Kota Sekitar Akan Beroperasi 3 Tahun Lagi

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyebut Light Rail Transit (LRT) penghubung ke empat kota sekitar akan beroperasi tiga tahun lagi.

Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya mengatakan, proyek pemerintah pusat itu akan segera dibangun sebagai penghubung Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Mojokerto, dan Lamongan.

“Dilakukan pemerintah pusat, kita hanya menyampaikan dengan (pemerintah) provinsi selesai 2027,” kata Eri, Sabtu (30/11/2024).

Proyek yang dibiayai pemerintah pusat itu, diharapkan jadi solusi pekerja Surabaya yang berasal dari kota tetangga, sehingga mengurangi macet kendaraan bermotor.

“Full (dibiayai penuh oleh pemerintah) pusat,” tambahnya.

Juni lalu, Eri menyebut akan merealisasikan Automated Rail Transit (ART) di Kota Pahlawan pada 2027 mendatang.

Kereta otonom tanpa rel itu sempat beroperasi di Ibu Kota Nusantara (IKN) lalu dikembalikan ke China.

Menurutnya ART opsi transportasi yang paling mungkin, karena memakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sekitar Rp100 miliar per kilometernya.

“Kalau tujuh kilometer Rp600-Rp700 miliar ya kita berani (pakai APBD penuh). Nanti kita akan hitung subsidinya,” kata Eri, Jumat (7/6/2024).

Sementara Mass Rapid Transit (MRT) Rp2,3 triliun per kilometer, begitu juga Light Rail Transit (LRT) bisa memakan dana Rp800 miliar per kilometernya.

Sementara proyek kereta listrik penghubung Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo yang memakai APBN, katanya waktu itu, bukan LRT, tapi Surabaya Regional Railway Line (SRRL) dan beroperasi 2029.

“Kalau kereta otonom itu kan yang buat dalam kota kan bukan untuk menggabungkan itu. Ini yang menghubungkan antar wilayah kalau sudah connect, insyaAllah akan kita connect yang dari LRT ke lokasi (kerjaan) bagaimana,” tandasnya. (lta/ipg)