Jumat, 27 September 2024

Pemkot Ajukan Surabaya Jadi Kota Layak Sehat, WHO Mulai Lakukan Peninjauan

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Pemkot Surabaya saat menerima kunjungan WHO di ruang sidang Wali Kota, Selasa (25/6/2024). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengajukan Surabaya sebagai kota layak sehat sesuai standar internasional. Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya menyebut, pihaknya akan memenuhi standar kota layak sehat yang masih kurang.

Kekurangan itu menunggu masukan-masukan tim World Health Organization (WHO) yang mulai melakukan peninjauan di Surabaya.

“Kita berusaha menuju kota sehat internasional. Sebenarnya kita ingin tahapan apa yang dilakukan terus komitmen apa. Kalau sudah jangan berhenti untuk kesehatan lakukan terus, saya sampaikan sudah dilakukan, terus apa yang harus kita lakukan. Sehingga, saat Tim WHO turun ke lapangan akan memberikan masukan-masukan mana yang harus ditambah dan disempurnakan,” ujarnya, Rabu (26/6/2024).

Kemudian, yang juga penting adalah menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) pelayanan kesehatan agar predikat kota layak sehat bisa terus bertahan.

“Karena internasional memiliki SOP terkait, apa dia layak tahun berikutnya atau dicabut. Sehingga, kita akan dikejar untuk terus memberikan yang terbaik, termasuk saya dan teman-teman pemerintah kota,” tambahnya.

Rencana terdekat, satu RW akan dilengkapi dengan satu perawat dan terkoneksi dengan Integrasi Layanan Primer Puskesmas dan Rumah Sakit.

“Sehingga, RS tidak ramai, dan masyarakat akan mendapatkan pelayanan yang nyaman. Kalau sekadar pusing ya jangan di puskesmas, cukup dokter di balai RW,” imbuh Eri.

Rencananya, program itu akan diterapkan 2025 mendatang saat RS Surabaya Timur sudah resmi beroperasi.

“Berbarengan di RS Surabaya Timur, perawat-perawat itu nanti, puskesmas selesai jam 11, perawat akan bertanggungjawab dalam satu RW, kalau kekurangan akan kami rekrut lagi,” paparnya.

Lebih lanjut, Eri juga berharap peran serta masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan, walau selama ini menurutnya cukup baik.

“Sangat luar biasa, ada kader PKK, bu mantik, posyandu mereka mematau di lingkungannya ada stunting atau tidak, oh sampah kotor, lingkungan bersih enggak. Surabaya jadi seperti ini karena peran masyarakat seperti apa. Koreksi lagi tahun depannya,” tandasnya.

Diketahui, Pemkot Surabaya berencana membangun dua Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) baru untuk pemerataan pelayanan kesehatan.

Sebelumnya, Pemkot Surabaya juga sudah mempunyai 153 Puskesmas Pembantu (Pustu) dengan layanan ILP untuk meningkatkan pelayanan kesehatan preventif di Kota Pahlawan.

Dalam peresmian Jumat (14/06/2024), Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI menunjuk Surabaya sebagai kota percontohan Pustu dengan layanan ILP.(lta/saf/rid)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Kecelakaan Mobil Box di KM 12 Tol Waru-Gunungsari

Pipa PDAM Bocor, Lalu Lintas di Jalan Wonokromo Macet

Surabaya
Jumat, 27 September 2024
31o
Kurs