Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengungkapkan bahwa Israel telah menyerang sebuah sekolah yang dikelola oleh Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Jalur Gaza tengah untuk kelima kalinya dalam waktu 11 bulan.
Sekolah tersebut, yang juga berfungsi sebagai tempat penampungan pengungsi sipil, telah dilaporkan terkena serangan meskipun pihak militer Israel sudah diberitahu mengenai fungsinya sebagai tempat perlindungan.
Stephane Dujarric juru bicara PBB menyampaikan, pihaknya sedang berusaha mengonfirmasi laporan mengenai kematian sejumlah staf UNRWA dalam serangan tersebut.
“Rekan-rekan kami di lapangan sedang mencoba mengevaluasi situasi,” ujar Dujarric dilansir dari Antara pada Kamis (12/9/2024).
Menurut Kantor Media Gaza, serangan tersebut mengakibatkan setidaknya 14 orang tewas, termasuk staf UNRWA, dan beberapa lainnya terluka.
Dujarric menambahkan bahwa PBB telah menghubungi militer Israel untuk meminta penjelasan terkait serangan ini, namun hingga kini belum ada jawaban yang diterima.
Ketika ditanya mengenai sikap PBB terhadap serangan ini, Dujarric menyatakan, “Kami mengutuk semua serangan udara yang menargetkan warga sipil dan serangan yang juga menargetkan fasilitas PBB.”
Ia juga menegaskan bahwa fasilitas PBB seharusnya tidak menjadi target atau digunakan untuk tujuan militer oleh pihak manapun dalam konflik.
Dujarric juga mengungkapkan bahwa Israel secara sistematis menargetkan fasilitas sipil seperti sekolah, rumah sakit, dan rumah ibadah dalam serangannya di Jalur Gaza.
Sebelumnya, bulan lalu, serangan terhadap Sekolah Al-Taba’een di Kota Gaza menewaskan sedikitnya 100 orang dan melukai puluhan lainnya, di mana lebih dari 6.000 warga Palestina sedang mengungsi. (ant/saf/ham)