Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendesak Israel dan kelompok perjuangan Palestina, Hamas, untuk kembali merundingkan kesepakatan gencatan senjata.
Tor Wennesland Koordinator Khusus Proses Perdamaian Timur Tengah, pada Rabu (29/5/2024) mengatakan, tujuan gencatan senjata itu untuk menghindari bencana lebih lanjut menyusul serangan mematikan Israel di Rafah, Gaza selatan.
“Saya mendesak para pihak untuk segera melanjutkan perundingan dan dengan iktikad baik. Saya dan juga Sekretaris Jenderal kembali menyerukan pembebasan semua sandera yang ditahan di Gaza dan gencatan senjata kemanusiaan segera,” kata Wennesland saat pertemuan Dewan Keamanan PBB tentang isu Palestina seperti dilansir Antara, Kamis (30/5/2024).
Dia mengatakan, serangan Israel pada Minggu yang dilaporkan telah menewaskan 45 warga Palestina dan melukai 200 orang lainnya harusnya tidak terjadi.
“Saya mengingatkan semua pihak tentang kewajiban mereka untuk melindungi warga sipil,” kata Wennesland menegaskan.
“Risiko kebakaran wilayah konstan dan meningkat setiap harinya lantaran perang masih terus terjadi. Jika kita mau mencegah bencana lebih lanjut, situasi ini harus diubah,” sambungnya.
Sebelumnya, Benjamin Netanyahu Perdana Menteri Israel menyebut serangan udara yang memicu kebakaran di kamp pengungsi Rafah itu sebagai “kecelakaan tragis”. Dikatakannya bahwa penyelidikan masih dilakukan di internal.
Sementara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim telah menggunakan amunisi yang tepat dalam serangan yang ditargetkan di Rafah untuk melenyapkan dua anggota senior Hamas.
IDF menambahkan bahwa pihaknya sedang menyelidiki ledakan susulan yang diduga berasal dari gudang amunisi Hamas yang menyebabkan kebakaran dan merenggut nyawa warga sipil. (ant/bil/ham)