Jumat, 22 November 2024

Pawai Ogoh-Ogoh di Balai Kota Surabaya Diikuti Ribuan Umat Hindu

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Ogoh-ogoh Dewa Ruci dalam Pawai Seni Ogoh-Ogoh di Balai Kota Surabaya, Minggu (10/3/2024). Foto: Firman Magang suarasurabaya.net

Pawai ogoh-ogoh dalam menyambut Hari Raya Nyepi, untuk kali pertama digelar di halaman Balai Kota Surabaya dan diikuti oleh ribuan umat Hindu, Minggu (10/3/2024) sore.

Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya mengatakan, pawai ogoh-ogoh di Balai Kota merupakan upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam menjunjung tinggi rasa toleransi.

“Jadi, saya selalu katakan bahwa Balai Kota ini adalah rumah semua agama, rumah gotong royong, rumah toleransi, sehingga kemarin setelah kita melakukan perayaan Natal, kemudian setelah Cap Go Meh, hari ini dengan pawai ogoh-ogoh,” katanya.

Ia mengatakan, Balai Kota Surabaya akan terus terbuka untuk menjadi tempat kegiatan berbagai agama. Sehingga, akan menguatkan rasa toleransi, saling menghormati antar sesama warga di Surabaya.

“Agar rasa persaudaraan semakin dalam dan semakin kental, bahwa kita adalah satu keluarga besar, rumah kita adalah NKRI. Sehingga dengan perbedaan-perbedaan itu akan menjadi hikmah bagi kita, bukan sebagai permusuhan, tapi semakin mengikat tali persaudaraan kita,” katanya.

Ogoh-ogoh Sangkala Dengen saat diarak mengeliling Balai Kota Surabaya pada Minggu (10/3/2024). Foto: Firman Magang suarasurabaya.net

Dalam kesempatan itu, ia juga mengucapkan selamat Hari Raya Nyepi kepada seluruh umat Hindu. Ia mengatakan, Nyepi merupakan momentum untuk introspeksi diri dalam satu tahun ke belakang, yakni untuk melihat kembali apa yang sudah dilakukan dan apa yang harus diperbaiki ke depannya.

“Cerita di Nyepi tadi, bagaimana kebaikan-kebaikan itu akan menjadi pemenang, meskipun melewati masa-masa yang harus dilewati tidak selalu lancar, tapi yang harus kita yakini adalah kebenaran pasti akan berlangsung,” ucapnya.

Melihat antusias masyarakat menyambut Hari Raya Nyepi di Balai Kota, ia mengatakan bahwa tahun depan, pawai ogoh-ogoh rencananya akan kembali diadakan di Balai Kota.

“Dan karena pawai ogoh-ogoh ini tidak hanya untuk umat Hindu, tapi seluruh umat beragama bisa datang dan melihat arti dari perayaan Nyepi, jadi ke depan akan semakin besar dari ini,” ucapnya.

Sementara itu, Ketut Gotra Astika Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Surabaya, menghaturkan rasa terima kasih kepada Pemkot Surabaya yang telah memfasilitasi pawai tersebut.

“Hari ini, umat Hindu di Kota Surabaya mendpaat kehormatan yang luar biasa dengan diizinkan pawai ogoh-ogoh di sini,” katanya.

Ogoh-ogoh Hanoman saat di arak mengelilingi Balai Kota Surabaya pada Minggu (10/3/2024). Foto: Firman Magang suarasurabaya.net

Ia berharap, dengan Hari Raya Nyepi itu, evaluasi diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik bisa terlaksana dengan baik.

“Dengan tujuan menyucikan, untuk melenyapkan penderitaan, untuk menjaga keseimbangan, untuk menjaga keharmonisan maunisa dengan Tuhan, manusia denganbmanuaia dan manusia dengan alam,” ujarnya.

Seperti diketahui, dalam rangkaian pawai ogoh-ogoh tersebut, juga menampilkan seni tari yang dibawakan oleh mahasiswa dari berbagai kampus di Surabaya yang tergabung dalam Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI).

Sementara untuk rute pawai ogoh-ogoh, dimulai dari halaman Balai Kota Surabaya, menuju Jalan Wali Kota Mustajab, dilanjut ke Jalan Sedap Malam, Jalan Jimerto dan Jalan Jaksa Agung Suprapto. (ris/saf/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
34o
Kurs