Jumat, 22 November 2024

Pakar PBB Desak Israel Akhiri Isu Kelaparan di Gaza

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Warga Palestina menunggu untuk menerima makanan yang dimasak oleh dapur amal di tengah kekurangan pasokan makanan, saat konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Hamas, di Rafah di Jalur Gaza selatan, Jumat (16/2/2024). Foto: Reuters Warga Palestina menunggu untuk menerima makanan yang dimasak oleh dapur amal di tengah kekurangan pasokan makanan, saat konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Hamas, di Rafah di Jalur Gaza selatan. Foto: Reuters

Seorang pakar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Kamis (7/3/2024) mengecam penghancuran sistem pangan oleh Israel di Gaza dan mendesak diakhirinya “kampanye kelaparan” di sana.

Dalam pertemuan sesi ke-55 Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB, Michael Fakhri, selaku pelapor khusus PBB untuk hak atas pangan, mengatakan hampir 75 persen sektor perikanan di Gaza telah hancur akibat pengeboman Israel.

“Israel melancarkan kampanye kelaparan terhadap rakyat Palestina di Gaza dengan menargetkan para nelayan kecil,” ujar pakar HAM independen tersebut, dikutip Antara.

Sejak 7 Oktober, Israel telah menolak semua akses ke laut, katanya.

“Pasukan Israel memusnahkan Pelabuhan Gaza, menghancurkan setiap kapal nelayan dan gubuk,” katanya menambahkam.

“Di Rafah, hanya dua dari 40 perahu yang tersisa. Di Khan Younis, Israel menghancurkan sekitar 75 kapal nelayan kecil,” lanjutnya.

Penghancuran mata pencaharian nelayan telah merusak hak atas makanan bagi rakyat di Gaza dan mendorong mereka ke jurang bencana kelaparan, kata Fakhri.

Pada Selasa (5/3/2024), para ahli PBB mengutuk kekerasan pasukan Israel yang menembaki kerumunan warga Palestina yang sedang berkumpul untuk mengambil bantuan tepung di Gaza barat daya pada 29 Februari. Sedikitnya 112 orang tewas dan sekitar 760 orang terluka, menurut rilis pers PBB. (ant/azw/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs