Jumat, 1 November 2024

Pakar Minta Menu Makan Siang Gratis Juga Perhatikan Kebutuhan Gizi Ibu Hamil Dan Ibu Menyusui

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Dede Nasrullah Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya mengungkapkan perlunya menu makan siang gratis khusus ibu hamil, ibu menyusui dan juga anak-anak. Foto: Risky suarasurabaya.net

Dede Nasrullah Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya mengungkapkan perlunya menu makan siang gratis khusus ibu hamil, ibu menyusui dan juga anak-anak.

“Jangan sampai nanti jenis makanan yang diberikan tidak sesuai dengan kadar gizi. Pemerintah harus menentukan standart jenis makanan yang akan diberikan,” katanya kepada suarasurabaya.net pada Jumat (1/11/2024).

Ia juga mengingatkan pentingnya variasi menu makanan yang akan diberikan, agar masyarakat termasuk anak-anak tidak bosan dalam menyantap makanan dan bisa menghabiskan setiap makanan yang diberikan.

“Jangan sampai asal memberikan, dan tidak sesuai dengan kadar gizi yang dibutuhkan untuk masing- masing jenis sasaran,” katanya.

Menurutnya, program makan bergizi gratis itu baik dan bermanfaat bagi masyarakat, khususnya anak-anak yang berada dalam masa pertumbuhan dan membutuhkan asupan gizi baik untuk otak maupun fisiknya.

Tetapi ia menegaskan, bahwa pemerintah harus menjalankan program tersebut dengan benar-benar tepat sasaran, termasuk bisa menjangkau ke seluruh daerah pelosok di Indonesia.

“Ini penting karena sering kali pemerintah pusat kurang memperhatikan hal ini, sehingga programnya tidak tepat sasaran. Jangan sampai ada yang tidak mendapatkan program tersebut, apalagi misal banyak anak yang berisiko stunting atau gizi kurang,” ucapnya.

Lebih lanjut, Dede juga memandang perlunya membentuk tim khusus di daerah-daerah untuk menangani keberlangsungan program tersebut, yang juga berkoordinasi dengan dinas kesehatan setempat.

“Harus melibatkan banyak sektor, khususnya pangan lokal sehingga ada dampak menggerakkan ekonomi di sekitar. Jangan sampai memberikan makanan yang tidak sesuai dengan karakteristik makanan dari daerah, dan tentu juga harus memperhatikan kadar gizi,” ujarnya.

Selain itu, dalam menjalankan program tersebut perlu juga melakukan monitoring dan evaluasi untuk mengukur keberhasilan program tersebut sampai akhir periode kepemimpinan Prabowo presiden.

“Saya berharap tentu program ini dapat berjalan dengan baik dan terstruktur sehingga bisa dirasakkan dampaknya oleh semua masayarakat Indonesia,” ucapnya.

Seperti diketahui, program makan bergizi gratis merupakan program unggulan Prabowo-Gibran yang akan dilangsungkan dalam pemerintahan Kabinet Merah Putih mulai Januari 2025 mendatang.

Untuk menjalankan program tersebut, Prabowo presiden dalam sidang kabinet perdana yang lalu menegaskan, bagi jajarannya yang tidak setuju program tersebut dipersilahkan keluar dari pemerintahannya.(ris/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 1 November 2024
31o
Kurs