Jumat, 22 November 2024

Oknum TNI Terduga Pemerkosa Siswi di Surabaya Dibayangi Hukuman Berat

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Ilustrasi. Borgol. Foto: Pixabay

Apabila oknum anggota TNI terduga pelaku pemerkosaan siswi SMK di Surabaya terbukti bersalah, pihak Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) tidak segan-segan menjatuhi hukuman berat.

Letkol Agus Setiawan Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Lantamal V menyatakan, pihak Pomal akan berkomitmen menuntaskan kasus ini.

“Kita masih tunggu hasil pemeriksaan dari polisi militer, kalau terbukti akan kita tindak tegas/hukum seberat-beratnya,” ujar Agus dihubungi suarasurabaya.net, Rabu (24/1/2024).

Pemeriksaan terhadap terduga pelaku sendiri masih terus berposes dalam dua hari terakhir, sejak ia diamankan pada Senin (22/1/2024). Sebelumnya ia sempat diperiksa oleh Pomal di Mapolsek Sawahan.

Namun Agus belum bisa membeberkan vonis hukuman seperti apa yang akan menjerat pelaku bila terbukti bersalah. “Masih proses pemeriksaan di polisi militer,” tegasnya.

Dalam kasus ini, petugas Satpol PP Surabaya bersama Kepolisian Polsek Sawahan turut mengamankan terduga pelaku pemerkosaan siswi SMK di salah satu hotel di Jalan Pasar Kembang, Surabaya, pada Senin (22/1/2024).

Menurut informasi yang dihimpun suarasurabaya.net, terduga pelaku pemerkosa itu inisial SH yang merupakan anggota TNI.

“Yang ketahuan dibawa itu satu (pelaku),” ujar M Fikser Kepala Satpol (Kasatpol) PP Surabaya, Selasa (23/1/2024) kemarin.

Fikser menyatakan, awal mula peristiwa ini terungkap saat anggotanya sedang melakukan patroli di pos polisi perempatan Jalan Arjuno-Kedungdoro, Surabaya.

“Tiba-tiba didatangi pengemudi gojek dengan membonceng seorang anak sekolah dengan menangis kesakitan,” jelasnya.

Saat ditanya petugas Satpol PP, korban bercerita telah dirudapaksa (diperkosa) oleh seorang laki-laki di salah satu hotel di Jalan Pasar Kembang, Surabaya.

“Sesuai dengan pengakuan korban bahwa pada saat diperkosa posisi tangan terikat,” ungkapnya.

Dari pengakuan korban, awal bertemu dengan pelaku ini di Jalan Pahlawan, dekat Monumen Kapal Selam. Pelaku minta diantar ke salah satu bank dan membujuk korban dengan iming-iming uang dan mau diajak nonton.

“Korban seperti terhipnotis yang akhirnya mau menuruti pelaku yang akhirnya diajak ke hotel,” terangnya.

Sementara itu LSA (57) ayah korban mengatakan, peristiwa itu bermula saat putrinya izin berangkat mengambil uang beasiswa di salah satu bank di Surabaya bersama temannya.

Korban janjian bertemu dengan temannya itu di dekat Monumen Kapal Selam (Monkasel) Surabaya. Sembari menunggu temannya itu, korban bertemu dengan terduga pelaku. Di situlah mereka berkenalan.

Menurut keterangan korban, terduga pelaku meminta bantuan untuk diantar ke salah satu bank. “(Terduga) Pelaku minta tolong ke bank karena dia mengaku bukan orang sini (Surabaya–red),” ujar pria berusia 57 tahun itu.

Korban akhirnya bersedia mengantar dengan dibonceng mengendarai sepeda motor Scoopy milik terduga pelaku. Kemudian mereka mampir ke minimarket dan bank.

Ketika berada di minimarket, ayah korban menyebut jika terduga pelaku sempat memeluk anaknya. Tidak berselang lama, korban diajak ke salah satu hotel Jalan Pasar Kembang, Surabaya.

“Setelah diajak ke minimarket, dia (korban) mulai (curiga), kok dirangkul. Setelah itu masuk ke hotel karena dia (terduga pelaku) sudah menginap di sana sebelumnya,” tuturnya.

Ketika masuk ke dalam kamar hotel, terduga pelaku melakukan aksi dugaan pemerkosaan. Sang ayah menyebut, terduga pelaku mendekap tubuh korban hingga tidak bisa bergerak.

“Sempat dipiting karena (terduga pelaku) besar. Korban kecil, jadi tidak bisa berontak,” tuturnya. (wld/bil/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs