Jenazah lansia perempuan ditemukan tersangkut di pintu air Bozem Morokrembangan, Kecamatan Krembangan, Surabaya, pada Sabtu (6/4/2024) pagi.
Arif Sunandar Kasubid Kedauratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Linmas Kota Surabaya mengatakan, laporan penemuan jenazah itu pertama kali diterima pada pukul 08.05 WIB dari petugas penjaga pintu air, yang menemukan korban dalam kondisi sudah tersangkut.
Selanjutnya, tim dari BPBD Kota Surabaya dan Inafis Polres Pelabuhan Tanjung Perak datang ke lokasi untuk melakukan identifikasi. Jenazah korban ditemukan dengan ciri-ciri berambut pendek, dan berdaster warna biru.
Dari hasil identifikasi, Arif kemudian mengonfirmasi bahwa jenazah tersebut adalah nenek Maria (70 tahun) yang sebelumnya dilaporkan hilang ke Radio Suara Surabaya (SS) pada Jumat (5/4/2024).
“Kami coba menanyakan ke warga sekitar, ternyata betul ada salah satu anggota keluarga yang sempat hilang,” ujar Arif saat on air di Radio Suara Surabaya, Sabtu pagi.
“Betul nenek Maria (yang dilaporkan ke Radio Suara Surabaya), saat ini masih proses identifikasi. Pihak keluarga, mengidentifikasi kalau betul itu anggota keluarganya,” tambah Arif.
Sebelumnya Firmansyah cucu korban melaporkan kalau kehilangan neneknya bernama Maria sejak Jumat (5/4/2024) sekitar pukul 13.00 WIB.
Dia merinci neneknya yang biasa dipanggil Mbah Ya itu, memiliki ciri-ciri tinggi sekitar 150cm, kulit putih, rambut hitam beruban dan disanggul, serta terakhir memakai daster putih biru. Kondisinya pikun, dan jika diajak komunikasi tidak nyambung.
Selanjutnya usai mendapat laporan ditemukannya Mbah Ya ini, Firmasnyah pada Sabtu pagi, langsung datang ke TKP dan mengonfirmasi kalau jenazah yang ditemukan tersangkut di pintu air tersebut neneknya.
“Tadi pagi dapat informasi dari RT, kemudian saya langsung datang ke lokasi. Saya pastikan benar itu nenek Maria,” ujar Firmansyah saat dikonfirmasi Radio Suara Surabaya.
Firmansyah menjelaskan posisi jenazah neneknya saat ini sedang berada di Puskesmas Morokrembangan, sebelum nantinya dibawa pulang ke rumah.
“Sebetulnya tadi dari pihak kepolisian sempat menyarankan untuk dibawa ke RSUD dr. Soetomo, cuma dari kami (pihak keluarga) merasa tidak perlu,” pungkasnya. (azw/bil/ipg)