Mircea Geoana Wakil Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menyatakan, pihaknya tidak berencana mengirim pasukan militer ke Ukraina.
“Emmanuel Macron (Presiden Prancis) menekankan pentingnya pengiriman bantuan berkelanjutan ke Ukraina. Dan NATO masih tertarik untuk mendukung Ukraina dengan segala kemungkinan cara,” kata Geoana seperti dilansir Antara, Minggu (12/5/2024).
Namun di NATO, lanjut dia, keputusan diambil berdasarkan konsensus, dan saat ini tidak ada rencana atau keinginan politik untuk menempatkan pasukan di wilayah Ukraina. “Dukungan NATO, terkait dengan pencegahan eskalasi konflik antara NATO dan Rusia,” ujarnya.
Sebelumnya usai konferensi terkait isu Ukraina yang digelar di Paris pada 26 Februari, Emmanuel Macron Presiden Prancis mengatakan pemimpin Barat telah membahas kemungkinan penempatan pasukan ke Ukraina tetapi tidak mencapai konsensus.
Sejumlah pemimpin Uni Eropa langsung menolak rencana tersebut, sementara Macron sendiri berulang kali menegaskan bahwa opsi penempatan pasukan ke Ukraina harus tetap dirundingkan.
Saat wawancara dengan The Economist pekan lalu, Macron menjelaskan pihaknya tidak mengesampingkan kemungkinan pengiriman pasukan ke Ukraina jika Kiev mengajukan permintaan.
Sementara itu, Stephen Bryan mantan asisten wakil menteri pertahanan AS, saat wawancara dengan media asing awal Mei ini mengatakan Prancis telah mengirim tentara Legiun Asing ke Ukraina. (ant/ike/bil/iss)