Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mulai hari ini, Rabu (17/7/2024), mengerahkan satu tenaga kesehatan (nakes) di setiap balai RW untuk konsultasi, skrinning, hingga mengobati warga.
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya menyebut, upaya ini untuk memfasilitasi pengobatan ringan tanpa harus antre di fasilitas pelayanan kesehatan puskesmas dan rumah sakit.
“Kalau sakit sedikit langsung datang atau chat ke nakes agar direspons, disampaikan ke dokter, dan obat dikirim ke balai RW,” katanya usai launching RW 1 Nakes 1 di Balai RW 5 Jalan Manyar Rejo, Rabu (17/7/2024).
Ketersediaan nakes di tiap balai RW, sambungnya, juga melanjutkan program puskesmas pembantu dengan Integrasi Layanan Primer (ILP) di semua kelurahan yang diresmikan beberapa waktu lalu.
“Harapannya bisa meningkatkan harapan hidup orang Surabaya, dan harapan sehat orang Surabaya semakin lama,” imbuhnya.
Sementara Nanik Sukristina Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya menambahkan, ada 1.177 balai RW dengan total tenaga kesehatan mencapai 1.400 orang yang terdiri dari gabungan beberapa organisasi.
“1.177 balai RW di seluruh Kota Surabaya, nakes yang terlibat, tenaga bidan perawat di puskesmas, kemudian tenaga perbantuan dari IDI, tenaga perawat dari PPNI. Ini tetap di bawah kendali dokter di puskesmas,” paparnya.
Sedangkan jenis pelayanan kesehatan di balai RW, lanjut Nanik, merupakan pelayanan dasar. “Konsultasi kesehatan, skrinning, dan pengobatan dasar,” tandasnya. (lta/bil/ipg)