Muhammadiyah Jawa Timur (Jatim) turut merespon isu kapal dagang ZIM Trade dari Israel akan berlabuh di empat pelabuhan, termasuk Surabaya.
Sukadiono Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim menyebut, pihaknya memang tidak punya kewenangan menyatakan sikap, tapi ia mendorong pemerintah daerah untuk menolak.
“Kita mengikuti kebijakan pemerintah. (Tapi mendorong pemerintah untuk) menolak,” kata Sukadiono yang juga Rektor UM Surabaya saat ditemui, Kamis (4/1/2024).
Dorongan itu, lanjutnya, agar pemerintah bertindak adil, melihat kekejaman yang sudah dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina.
“Jadi kalau misalnya ada negara yang tidak ada hubungan diplomatik, bagaimana perlakuan Israel terhadap Palestina, saya kira mesti pemerintah harus tegas,” jelasnya.
“Kita ikut kebijakan pemerintah tapi mendorong pemerintah untuk menolak,” imbuhnya.
Diketahui, isu kapal dagang ZIM Trade Israel akan berlabuh di empat pelabuhan Indonesia yaitu Jakarta, Belawan, Semarang dan Surabaya sudah direspons Kementerian Perhubungan. Kemenhub RI menegaskan tidak akan memberikan izin bersandar.
“Sehubungan dengan adanya isu mengenai kapal Israel yang masuk ke Indonesia, kami telah menindaklanjuti dengan melakukan pengecekan di lapangan. Sesuai dengan ketentuan yang ada, Kemenhub tidak pernah memberikan izin kepada kapal-kapal dagang berbendera Israel untuk berlabuh di pelabuhan Indonesia,” kata Adita Irawati Juru Bicara Kemenhub di Jakarta. (lta/bil/iss)