Jumat, 22 November 2024

Motif Mutilasi Pria Asal Surabaya Terungkap, Korban Protes Ditipu Pelaku yang Ngaku Dukun

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Rumah kos pelaku di kawasan Sawojajar Malang disegel polisi karena menjadi TKP mutilasi pria asal Surabaya. Foto: Istimewa

Kasus mutilasi di Kota Malang yang dialami AP pria asal Surabaya akhirnya diungkap oleh polisi. Korban merasa ditipu oleh pelaku inisial AR yang mengaku sebagai dukun, keduanya sempat cek-cok hingga adu fisik.

Kompol Danang Yudanto Kasat Reskrim Polresta Malang Kota menuturkan, korban dan pelaku mulanya saling mengenal dari sebuah aplikasi pada tahun 2023 lalu.

“Kemudian di aplikasi Tinder tersebut pelaku menyampaikan atau mengiklankan bahwasanya dia adalah seseorang yang memiliki (kemampuan) untuk melakukan guna-guna atau pelet,” ujar Danang dalam keterangan yang diterima, Senin (8/1/2024).

Setelah saling mengenal, korban menghubungi pelaku. Danang menyebut korban saat itu ingin mengguna-guna atau memelet seseorang dengan memanfaatkan kemampuan AR.

Setelah mencapai kesepakatan, pelaku pun mencoba memelet seseorang yang dimaksud korban. Namun apa yang dilakukan AR ternyata gagal.

“Pelaku menyampaikan bahwasannya tidak berhasil dan korban merasa tersinggung. Kemudian cekcok mulut antara korban dan pelaku. Sempat terjadi adu fisik,” ujarnya.

Keduanya pun saling baku hantam di rumah kos pelaku yang berlokasi di Jalan Sawojajar Gang 13 A No 12 RT 1 RW 3 Kelurahan Sawojajar, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Pelaku yang hilang kesabaran lalu mengambil celurit dan menebas pelaku.

“Kemudian pelaku mengambil celurit yang ada di bawah meja di dekat pelaku ini dan dibacokkan ke lehernya sebanyak 2 kali sehingga korban roboh kemudian meregang nyawa,” jelas Danang.

Korban pun meninggal di tempat dan disimpan di kamar kos hingga esok harinya. Saat keesokan harinya itulah, pelaku melalukan memutilasi tubuh korban menjadi sembilan bagian.

Potongan-potongan tubuh korban itu dimasukkan ke dalam tiga kantong plastik, lalu dibuang di sungai dan sebagian dikubur di dekat sungai.

“Yang dua kantung kresek berikut pakaian yang digunakan korban kemudian alat yang digunakan untuk membunuh maupun memotong korban dibuang di sungai. Kemudian satu bagian yang berisikan kepala, kemudian dua telapak tangan dan dua telapak kaki dikubur di bantaran sungai,” ujar dia.

Kini polisi masih mencari dua kantong plastik lain yang berisi potongan tubuh korban, alat pemotong serta baju korban yang dibuang ke sungai oleh pelaku.

“Jadi yang dua kantung plastik saat ini kita masih melakukan pencarian dengan tim. Jadi untuk mencari baju yang digunakan oleh korban kemudian alat yang digunakan oleh pelaku untuk membunuh atau memutilasi korban. Sehingga nanti bisa semakin terang perkara ini,” ungkapnya.

Meskipun tersangka sudah mengakui perbuatannya dan sebagian tubuh korban sudah ditemukan, namun polisi belum berhenti melakukan penyelidikan untuk mendalami kasus ini.

“Untuk keterangan dari saksi lainya kita masih pemeriksaan untuk nanti kita sesuaikan apakah sesuai keterangan saksi lain sehingga alibi-alibi yang mungkin digunakan bisa kita dapatkan,” katanya.

Sementara itu pihak keluarga sudah bertemu dengan polisi untuk mencocokan identitas korban. Danang menyebut, keluarga mengaku cocok dengan ciri korban setelah melihatnya langsung.

“Mungkin dari pihak keluarga ada keyakinan bahwasanya apa yang dilihat di kamar mayat itu benar adalah anaknya. (Yang dikenali keluarga) Dari gigi ada sisa bekas tambalan yang lepas di gigi seri sebelah kiri,” tandasnya.

Diberitakan sebelumnya Pria asal Surabaya inisial AP menjadi korban mutilasi di sebuah rumah kos di Jalan Sawojajar Gang 13 A No 12 RT 1 RW 3 Kelurahan Sawojajar, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.

Sebelumnya korban berusia 34 tahun itu sempat dinyatakan hilang oleh pihak keluarga sejak bulan Oktober 2023 lalu.(wld/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
35o
Kurs