Jumat, 22 November 2024

Mentan: Pemerintah Gencarkan Pompanisasi Atasi Dampak El Nino

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Andi Amran Sulaiman Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman Menteri Pertanian (Mentan) saat menyampaikan keterangan pers di kantor Kementrian Pertanian, Jakarta, Jumat (27/10/2024). Foto: Antara

Andi Amran Sulaiman Menteri Pertanian (Mentan) mengatakan pemerintah sedang menggencarkan program pompanisasi sebagai solusi cepat dalam mengatasi masalah pertanian utamanya mengairi sawah kering yang terdampak fenomena El Nino, sehingga bisa mewujudkan swasembada pangan.

“Saya optimistis tahun yang akan datang Indonesia mampu swasembada (pangan) secara berkelanjutan karena program (pompanisasi) yang kita bangun adalah program masa depan,” kata Amran dalam keterangan resmi yang dikutip Antara, Kamis (11/4/2024).

Mentan menyampaikan Pemerintah melalui Kementerian Pertanian menargetkan bisa melakukan pompanisasi untuk mengairi sawah di Pulau Jawa minimal 500 ribu hektare dan 500 ribu hektare di luar Pulau Jawa.

Ia juga menuturkan bahwa pemerintah juga terus mengoptimalisasi Lahan Rawa (Oplah) sebagai program jangka panjang yang berkelanjutan.

Oleh karena itu, Mentan berharap Lebaran 2024 menjadi pemicu kenaikan produksi pangan di Indonesia. Bagi Mentan, pangan adalah kebutuhan dasar bagi lebih dari 270 juta penduduk Indonesia.

Tanpa pangan, kata Amran, sebuah negara tak bisa berdiri kokoh karena akan ada konflik sosial yang terjadi di mana-mana.

“Saya selalu katakan tanpa pangan sebuah negara itu bisa hancur karena nantinya akan terjadi konflik sosial antarmasyarakatnya,” katanya.

Meski demikian, ia bersyukur karena selama ini Indonesia berhasil menjadi negara paling kuat dalam urusan pemenuhan pangan. Artinya produksi yang dilakukan dari tahun ke tahun selalu mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri.

“Saya bersyukur pangan kita cukup meski terdapat banyak krisis yang menimpa semua negara. Alhamdulillah Indonesia tetap berproduksi dengan baik,” ucap Amran.

Ia menjelaskan persoalan pangan menjadi perhatian khusus Presiden Joko Widodo karena terjadi krisis multidimensi di semua negara. Paling diingat adalah krisis COVID-19, perang Rusia-Ukraina, dan cuaca ekstrem El Nino yang menurunkan produksi dalam negeri.

“Tapi krisis tersebut mampu kita lewati dengan baik sehingga Indonesia tetap menjadi negara kuat dalam urusan pangan,” jelasnya.

Mentan pun menuturkan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya telah menyetujui penambahan alokasi pupuk subsidi sebesar Rp28 triliun yang membuat pupuk dalam kondisi melimpah. Dengan penambahan tersebut alokasi pupuk subsidi di 2024 menjadi 9,5 juta ton atau senilai Rp54 triliun dari yang sebelumnya hanya 4,7 juta ton.

“Kini, petani tak perlu lagi khawatir akan kekurangan pupuk karena tersedia di mana mana. Kami juga telah mengubah aturan pengambilan pupuk yang menyulitkan petani karena harus menggunakan kartu tani. Sekarang petani bisa mengambilnya hanya dengan KTP,” terang Amran.

Amran berharap, lebaran menjadi momentum bagi umat Islam untuk membuka pintu maaf sekaligus menabur kebaikan dalam mencapai kemenangan yang penuh berkah.

“Saya Andi Amran Sulaiman, Menteri Pertanian RI menyampaikan selamat hari raya Lebaran, mohon maaf lahir dan batin. Mari kita buka pintu maaf dan meraih kemenangan,” kata Mentan di kampung halamannya Bakunge, Desa Mappesangka, Kecamatan Ponre, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. (ant/sya/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
36o
Kurs