Jumat, 22 November 2024

Menparekraf Sayangkan Wisatawan Asing yang Hina IKN dan Pemerintah

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Sandiaga Salahuddin Uno Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) saat diwawancara terkait WNA Inggris menerobos masuk bandara di Badung, Bali, Jumat (14/6/2024). Foto: Antara

Sandiaga Salahuddin Uno Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) menyayangkan tindakan pemilik akun media sosial TikTok bule_ngoceh yang menghina Ibu Kota Nusantara (IKN) dan pemerintah Indonesia.

“Sangat memprihatinkan kalau wisatawan itu justru berbicara buruk mengenai negara yang ia kunjungi, itu sangat kami sayangkan,” kata dia usai pertemuan dengan peserta Famtrip Bulgaria, Panama dan Arab Saudi di Kabupaten Badung, Bali, Jumat (14/6/2024) dilansir Antara.

Diketahui video dengan penonton mencapai 296 ribu itu menunjukkan bahwa pemilik akun yang mengaku dari Italia, menunjuk ke sebuah lahan yang sedang dibangun sambil menyinggung seolah tempat tersebut adalah IKN.

Ia menyebut IKN adalah Ibu Kota Koruptor Nepotisme, dimana sedang ada pembangunan rumah-rumah pejabat, bangunan bertingkat mangkrak, dan krisis air sampai harus membawa air dari Jakarta.

Sindiran terhadap pemerintah itu terekam dalam video berdurasi hampir tiga menit dan pada bagian akhir, pria tersebut menyindir dengan harapan agar investor asing membeli tanah-tanah di IKN.

Menparekraf menilai, semestinya WNA Italia itu menghargai Indonesia dan pemerintahannya. Sebab jika bicara soal korupsi maka semua orang juga ingin memerangi.

“Itu akan terus terjadi karena penggunaan media sosial dan keinginan menjadi viral itu akan selalu menjadi daya tarik, saya ingatkan di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung, hormatilah,” tuturnya.

Sandiaga Uno juga menilai ketika masyarakat Indonesia yang datang ke suatu negara tidak mungkin menghina sistem pemerintahannya, sehingga semestinya itu berlaku sebaliknya.

Selain menanggapi ulah pembuat video tersebut, Sandiaga turut berkomentar perihal meningkatnya tindakan pelanggaran oleh wisatawan belakangan.

Menurut dia, perlu dilakukan pemantauan dan penindakan apalagi beberapa tindakan warga asing mengarah ke pelanggaran hukum.

“Kalau kita lihat di beberapa bulan terakhir ini jumlahnya semakin banyak, nah ini perlu dukungan bukan hanya aparat penegak hukum, tapi juga masyarakat dan seluruh ekosistem pariwisata kita,” tuturnya. (ant/bil/faz)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
36o
Kurs