Muhadjir Effendy Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) menegaskan bahwa nasi jagung merupakan salah satu bentuk diversifikasi makanan yang penting, khususnya bagi daerah penghasil jagung.
“Makan siang dengan nasi jagung bisa menjadi alternatif bagi daerah penghasil jagung. Nasi jagung adalah salah satu bentuk diversifikasi makanan yang kita dorong,” ujar Muhadjir dilansir dari Antara, Sabtu (10/8/2024).
Ia juga menyebutkan bahwa gagasan tersebut telah disampaikan kepada Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih.
Sebagai mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir telah menerapkan program gizi anak sekolah di dua provinsi, yaitu Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Papua, yang mengedepankan makanan lokal seperti nasi jagung.
Ia mengatakan, makanan alternatif seperti nasi jagung bukan barang baru, karena saat dirinya panen raya jagung di Ponorogo, yang merupakan sentra jagung nasional menyampaikan jika untuk daerah dengan produksi jagung berlimpah bagus.
“Kenapa karbohidrat tidak bersumber dari nasi jagung. Ya sekali-kali jagung, sekali-kali beras, yang penting menunya, gizinya, dan juga nutrisinya terpenuhi,” katanya.
Ia mengatakan, untuk seseorang seusia dirinya memang harus mengendalikan kadar gula, karena dengan mengkonsumsi nasi tentunya kadar gula akan naik.
“Ketahanan pangan di Indonesia didiversifikasi karena keanekaragaman hayati itu sumber makanan kita. Kalau di Eropa yang ada hanya tepung terigu. Di Indonesia banyak yang jadi sumber karbohidrat,” katanya. (ant/saf/iss)