Pratikno Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) RI mengingatkan semua pihak supaya mewaspadai dan mengantisipasi bencana hidrometeorologi saat libur Natal dan Tahun Baru 2024.
Menko PMK itu menyebut, musim hujan diprediksi memasuki puncaknya dalam dua bulan ke depan. Untuk itu Pratikno mengingatkan agar infrastuktur dan logistik kebencanaan harus sudah siap.
“Seluruh daerah di Jawa Timur harus siap menghadapi risiko bencana hidrometeorologi yang memang dalam bulan Desember, Januari, Febuari akan diperkirakan cukup tinggi,” katanya sesudah mengikuti Rakor Kebencanaan di Grahadi, Senin (17/12/2024) sore.
Berdasarkan analisa BMKG, Pratikno menyebut wilayah Indonesia sedang dikepung bibit-bibit awan siklon. Fenomena itu bisa berdampak pada curah hujan yang semakin tinggi, angin kencang, dan gelombang tinggi.
Oleh karena itu Pratikno meminta agar semua petugas terkait kebencanaan bersiaga di jalur-jalur mudik dan kawasan wisata yang rawan kebencanaan.
“Para petugas juga harus disiapkan sebaik mungkin untuk menghadapi risiko bencana ini, nanti juga di jalur-jalur mudik Natal dan tahun baru,” tuturnya.
Sementara itu, Suharyanto Kepala BNPB RI menyatakan terdapat 11 kabupaten di wilayah Jatim yang berstatus Tanggap Darurat Bencana dan 27 daerah berstatus Siaga Darurat.
Supaya meminimalisir dampak bencana di 27 daerah yang masih Siaga Darurat, BNNP menyalurkan dana operasional untuk menanggulangi bencana.
Dengan begitu, kota/kabupaten tersebut sudah memiliki bekal secara infrastuktur dan anggaran apabila sewaktu-waktu wilayahnya dilanda bencana hidrometeorologi.
“Dana operasional maupun perlengkapan dan peralatan, ada 16 item dari mulai perahu, sembako, kemudian makanan siap saji, pompa dan sebagainya,” terangnya.
Sedangkan untuk 11 daerah berstatus Tanggap Darurat juga mendapat bantuan dana yang diperuntukkan penyaluran bantuan kebutuhan pokok bagi masyarakat terdampak bencana di pengungsian.
“11 kabupaten yang terjadi bencana ini diberikan bantuan untuk memastikan masyarakat terdampak bencana walaupun skalanya tidak besar di Jatim ini namun semuanya bisa tertangani dan terlayani dengan baik,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Adhy Karyono Penjabat (Pj) Gubernur Jatim
mengatakan bahwa pihaknya sudah menyiapkan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk penanganan bencana di Jatim.
“Kita sudah lakukan evakuasi, manajemen pengungsian hingga penyaluran logistik, insyaallah kita bisa menghadapi (bencana),” tuturnya.(wld/iss)