Muhaimin Iskandar alias Cak Imin Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat mengecek data penerima bantuan sosial (bansos) Kota Surabaya di Kantor Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya, Kamis (14/11/2024).
Menurutnya peninjauan hari ini bagian dari upaya sinkronisasi data penerima bansos menjadi data tunggal nasional.
Tujuannya, supaya mulai Januari 2025, seluruh bansos yang diberikan bisa tepat sasaran.
“Saya sedang menulusuri cara kerjanya dulu, mekanisme, tata kelolanya, soal jumlah dan bagaimana pengisiannya, berkembang,” kata Cak Imin, Kamis (14/11/2024).
Surabaya menurutnya bisa jadi rujukan kota lain dari segi pengelolaan dan updating data, sistem pendampingan, dan bansos yang diberikan.
“Surabaya ini karena SDM (Sumber Daya Manusia) bagus, masyarakat tingkat pendidikan bagus, sehingga updating lebih cepat. Sinkronisasi datanya lebih baik dibandingkan kabupaten/kota lain. Bisa jadi contoh kalau kota-kota besar,” paparnya lagi.
Sementara itu, Anna Fajrihatin Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya menyebut, sejauh ini distribusi bansos mengacu pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial yang dikelola Kementerian Sosial (Kemensos).
Total ada 26.000 Kartu Keluarga yang terdaftar senagai penerima bantuan. “InsyaAllah (26.000 KK) ter-cover semua,” katanya.
Surabaya juga punya data base yang sesuai dengan 99 indikator dari Badan Pusat Statistik (BPS). “Terpotret kondisinya, mulai rumah sampai kondisi jamban dan pengeluaran kebutuhan,” tandasnya. (lta/bil)