Jumat, 22 November 2024

Meningkatkan Ekonomi dan Pendidikan, Bagian dari Harapan Hari Jadi ke-731 Kota Surabaya

Laporan oleh M. Hamim Arifin
Bagikan
Aini Kusuma (kiri) penyiar Radio Suara Surabaya saat ngobrol dengan Arif Fathoni anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya dan Abdul Ghoni Mukhlas Ni'am Anggota Komisi C DPRD Surabaya dalam program Semanggi Suroboyo Radio Suara Surabaya FM 100, Jumat (31/5/2024) pagi. Foto: Chandra suarasurabaya.net

Kota Surabaya berulang tahun hari ini, Jumat (31/5/2024). Banyak harapan ditujukan pada kota yang sudah berusia 731 tahun ini, termasuk Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya.

Dalam sebuah kesempatan, Eri berharap Surabaya tidak hanya hadir sebagai kota jasa, tapi juga kota wisata. Menurutnya, dengan merevitalisasi kota lama dan sungai, harapan itu bisa dicapai.

Eri juga berharap Surabaya menjadi kota yang dikangenin dan peradaban, dengan warga yang serta lingkungan yang ramah.

Namun tak hanya itu, Kota Surabaya juga diimpikan pelan-pelan bisa menjadi pusat ekonomi, seiring perpindahan ibu kota Indonesia ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.

“Harapannya, Surabaya harus mempersiapkan diri dengan baik. Karena kita bisa jadi gerbang ke Ibu Kota Nusantara,” kata Arif Fathoni anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya dalam diskusi program Semanggi Suroboyo Radio Suara Surabaya, Jumat (31/5/2024) pagi.

Menurutnya, keputusan kepindahan ibu kota berpotensi membuat pergeseran pusat ekonomi dari Jakarta ke Surabaya. Hal itu dikarenakan Surabaya lebih dekat dengan Kalimantan, terutama dalam segi transportasi.

Oleh karena itu, Fathoni berharap siapa pun yang terpilih dalam Pilkada Kota Surabaya 2024 nanti, bisa membangun infrastruktur untuk menjemput peluang itu. “Kalau sudah siap menjadi gerbang IKN, insya Allah masyarakatnya sejahtera,” tambahnya.

Fathoni mengingatkan bahwa Surabaya sebagai etalase provinsi Jawa Timur tidak memiliki proyek strategi nasional atau kawasan ekonomi khusus. Makanya perlu mengambil kesempatan, termasuk mempersiapkan sumber daya manusianya.

Dia mencontohkan seperti dalam wsiata kesehatan. Harapannya, warga Surabaya tidak berobat ke luar negeri dengan bagusnya pelayanan serta SDM kesehatan. “Sebenarnya obatnya sama kan. Hanya metode pelayanannya aja yang berbeda,” katanya.

Arif Fathoni anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya dan Abdul Ghoni Mukhlas Ni’am Anggota Komisi C DPRD Surabaya dalam program Semanggi Suroboyo Radio Suara Surabaya FM 100, Jumat (31/5/2024) pagi. Foto: Chandra suarasurabaya.net

Harapan juga ditujukan pada sektor pendidikan. Fathoni membayangkan bahwa Surabaya memiliki beasiswa sampai ke tingkat kuliah serta bisa diakses oleh siapa saja.

“Pendidikan itu dasar peradaban, salah satu tonggak utama mengatasi solusi kemiskinan,” kata Abdul Ghoni Mukhlas Ni’am Anggota Komisi C DPRD Surabaya di program diskusi yang sama.

Goni juga menyoroti serta mengapresiasi sektor yang mengalami peningkatan dalam periode pemerintahan Kota Surabaya saat ini, yaitu pembangunan yang lebih banyak menggunakan tenaga manusia atau padat karya.

Menurutnya, padat karya itu bagian dari upaya pemerintah hadir memutus mata rantai kemiskinan dan perlu dilanjutkan serta ditingkatkan di pemerintahan mendatang. “Hanya saja perlu kerja sama dengan swasta untuk pengembangan ekonominya,” tambahnya.

Diskusi yang berjalan sembilan puluh menit ini juga mengajak pendengar Radio Suara Surabaya untuk berkomentar dan berpendapat. Beberapa di antaranya memberi perhatian pada kriminalitas yang terjadi akhir-akhir ini.

Heru, Langgeng, dan Aris misalnya. Mereka bercerita tentang pencurian kendaraan, baik sepeda motor dan mobil yang terjadi di Surabaya. Selain itu juga adanya kenakalan remaja, yang berkonvoi dengan senjata tajam pada malam hari.

Oleh karenanya, mereka berharap Surabaya lebih aman dengan adanya CCTV di sudut-sudut kota serta meningkatkan patroli malam.

Senada dengan itu, Fathoni mengatakan bahwa keamanan dan kenyamanan merupakan dasar dari harapan tentang peningkatan ekonomi dan pendidikan. Tentang kriminalitas yang terjadi akhir-akhir ini, Ketua DPD Partai Golkar Surabaya itu mengamini adanya CCTV di banyak tempat dan terkoneksi satu sama lain.

“Tentu ini adalah PR. Tapi selain kepolisian, persoalan kriminalitas ini adalah tanggung jawab kita bersama.” pungkasnya. (ham/faz)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs