Jumat, 22 November 2024

Mendikdasmen: Peran Guru Honorer Masih Kita Perlukan

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Abdul Mu'ti Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen). Foto: PWMU

Abdul Mu’ti Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) menyebut pihaknya tidak ada rencana meniadakan guru honorer, mengingat perannya dalam ekosistem pendidikan Indonesia masih sangat penting.

“Kita belum ada rencana untuk meniadakan guru honorer karena selama ini posisi dan peran dari guru honorer itu masih sangat kita perlukan,” ucap Abdul Mu’ti di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (1/11/2024) dilansir Antara.

Ia menuturkan bahwa kehadiran guru honorer merupakan solusi atas dua persoalan terkait ketersediaan guru di Indonesia, yakni distribusi di berbagai wilayah dan ketersediaan pengajar di beberapa bidang studi tertentu.

“Terutama memang berkait dengan ketersediaan guru pada bidang-bidang studi tertentu. Kalau secara nasional, sebenarnya jumlah guru kita ini sudah cukup. Problem kita adalah distribusi guru,” ujarnya.

Abdul tidak menutup kemungkinan apabila didukung oleh pendanaan yang memadai, pihaknya akan menarik lebih banyak guru honorer sebagai pengajar di bidang-bidang studi yang masih membutuhkan tenaga pendidik.

“Mungkin juga kalau misalnya budget-nya memungkinkan, ya kita lakukan rekrutmen guru pada bidang studi tertentu,” ucapnya.

Sebagai informasi, Mendikdasmen telah meluncurkan Bulan Guru Nasional dalam rangka memeriahkan peringatan Hari Guru Nasional (HGN) yang jatuh pada tanggal 25 November.

Abdul Mu’ti menyampaikan, Prabowo Subianto Presiden memiliki visi dalam membangun sumber daya manusia unggul diwujudkan melalui pendidikan, yakni dengan mewajibkan belajar selama 13 tahun.

“Memang sekarang kan kita berusaha untuk meningkatkan layanan pendidikan untuk semua dan pemberlakuan nanti wajib belajar 13 tahun,” ucap Abdul.

Dirinya mengungkapkan ada tiga upaya dalam meningkatkan kualitas guru di Indonesia guna menciptakan pendidikan berkualitas serta mencetak sumber daya manusia unggulan.

Upaya pertama terkait sertifikasi guru, mengingat belum semua guru di Indonesia memiliki gelar akademik Diploma 4 (D4) atau Strata 1 (S1). Oleh karena itu, Kemendikdasmen akan membantu para guru untuk mendapatkan ijazah D4 atau S1 melalui beasiswa atau program bantuan pendidikan.

Kedua, adalah peningkatan kompetensi guru. Mendikdasmen menyebutkan terdapat empat kompetensi guru yang harus dicapai yakni kompetensi akademik, kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, dan kompetensi moral.

Oleh karena itu, pihaknya akan meningkatkan Pendidikan Profesi Guru (PPG) salah satunya dengan menambah materi bimbingan konseling dan pendidikan nilai kepada para calon guru.

Ketiga adalah peningkatan kesejahteraan guru karena ia menilai bahwa mutu dan kualitas guru ditentukan oleh kesejahteraannya. Maka dari itu, Abdul Mu’ti menyatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan guru di Indonesia. (ant/nis/bil/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
26o
Kurs