Nasaruddin Umar Menteri Agama (Menag) menyampaikan, penerapan skema murur terbukti efektif mengatasi beragam persoalan haji. Mulai dari kepadatan jamaah, keterlambatan angkutan transportasi, hingga ramah lansia karena mengurangi tingkat kelelahan jamaah Haji 2024 berusia lanjut.
“Pelaksanaan murur terbukti cukup efektif menanggulangi permasalahan tersebut sehingga pada pukul 07:37 waktu Arab Saudi wilayah Muzdalifah sudah steril dari jamaah,” ucap Nasaruddin dalam rapat kerja dengan Komisi VIII DPR RI, dilansir dari Antara pada Senin (28/10/2024).
Di samping mengurangi tingkat kelelahan jamaah lansia, Nasaruddin mengatakan bahwa hal serupa juga berlaku terhadap jamaah risiko tinggi (risti) atau jamaah yang berpotensi mengalami sakit serta jamaah haji yang merupakan penyandang disabilitas.
“Skema murur juga mengurangi tingkat kelelahan jamaah, khususnya jamaah lansia, risti, dan disabilitas,” ucapnya.
Diketahui, murur adalah pergerakan jamaah haji dari Arafah melintas di Muzdalifah, lalu menuju ke Mina saat puncak haji. Jamaah diberangkatkan dari Arafah setelah Maghrib menuju Muzdalifah, tanpa turun, dan langsung menuju ke Mina.
Murur secara sistematis kali pertama diterapkan pada penyelenggaraan Haji 2024. Terobosan itu berhasil mempercepat proses mobilisasi jamaah dari Muzdalifah ke Mina.
Dalam kesempatan yang sama, Nasaruddin Menag menyampaikan bahwa terdapat sebanyak 51.899 jamaah haji yang mengikuti skema tersebut.
“Jamaah haji yang mengikuti skema murur sebanyak 51.899 jamaah atau sekitar 24,3 persen,” ungkapnya.
Secara umum, menurut Nasaruddin, penyelenggaraan Haji 2024 terbilang baik. Hal itu juga tampak dari pelayanan konsumsi yang lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. (ant/nis/saf/ipg)