Jumat, 22 November 2024

Masyarakat Keluhkan Pengecatan Median Jalan Tanpa Pengamanan, DLH Surabaya Mohon Maaf

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Pengecatan dilakukan oleh sejumlah perangkat kecamatan hingga kelurahan di Jalan Dokter Ir. Haji Soekarno (MERR), Minggu (12/5/2024). Foto: Guntur via WA SS

Aktivitas mengecat median jalan di sebagian besar ruas Kota Surabaya pada, Minggu (12/5/2024) pagi, sempat menjadi perbincangan dan dikeluhkan sebagian masyarakat melalui Radio Suara Surabaya.

Keluhan disampaikan masyarakat, lantaran pengecatan yang dilakukan banyak kelompok di berbagai titik itu dilakukan tanpa adanya penjagaan serta pemasangan rambu atau penanda, sehingga dikhawatirkan bisa memicu kecelakaan.

“Di Jalan Dupak ada kerja bakti/kegiatan warga mengecat pinggiran jalan, dilakukan di jalur cepat (pembatas tengah). Tidak ada cone/rambu atau petugas yang memberi tanda. Jumlah orang yang mngecat sambil jongkok bergerombol cukup banyak sampai ke badan jalan. Berbahaya karena blind spot (titik buta/tak terlihat),” ujar Rahma Fadhila pendengar SS melalui WhatsApp.

Adapun dari pantauan suarasurabaya.net, pengecatan median jalan juga dilakukan dari arah Sidoarjo mulai Frontage Ahmad Yani dekat Bundaran Cito, depan Polda Jatim, Jalan Wonokromo di bawah Layang Mayangkara sampai depan KBS, Jalan Aditya Warman, Jalan Mayjend Sungkono, hingga HR. Muhammad.

Selain itu, ada juga pengecatan di titik lain seperti kawasan Jalan Raya Kenjeran, Jalan Raya Mulyosari, Jalan Dokter Ir. Haji Soekarno (MERR) dan beberapa titik lainnya.

“Bukan dipercantik tambah protes, bukan. Karena (pengecatan) di Frontage (Jalan Ahmad Yani) itu ada yang dipakaikan penanda, ada yang tidak. Apalagi di depan Cito itu kan orang kaya Valentino Rossi, langsung ngepot begitu, kalau lajur kiri penuh banyak yang ambil lajur kanan. Takutnya kalau kenapa-napa repot jadinya, intinya safety-nya diutamakan. Kalau teman-teman yang ngecat tiba-tiba ketemper (tertabrak) kan tambah repot,” ujar Bambang Santoso pendengar SS lainnya.

Terkait hal tersebut, Dedik Irianto Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya saat dihubungi membenarkan kegiatan pengecatan tersebut memang agenda dari Pemerintah Kota Surabaya.

Dedik kemudian meminta maaf jika agenda pengecatan yang dipastikan hanya dilakukan hari ini tersebut, sampai dikeluhkan masyarakat.

“Saya mohon maaf kepada masyarakat, tapi sebetulnya sudah kami antisipasi. Jadi pengecatannya, undangannya itu jam enam pagi, hanya satu jam saja. Sehingga tidak lama-lama, dan lalu lintas masih sepi. Harapan kami begitu,” ujarnya.

Kepala DLH menjelaskan, kegiatan yang dilaksanakan oleh OPD, perangkat kecamatan hingga kelurahan se-Surabaya itu, karena warna cat median jalan di beberapa titik sudah mulai pudar.

Dikhawatirkan, lanjutnya, bisa memicu kecelakaan lalu lintas pada malam hari. Apalagi, diakui Dedik kalau sempat ada kecelakaan mobil yang diduga dipicu median jalan yang kurang terlihat.

“Itu median jalan sudah banyak yang agak kusam ya. Sehingga pengendara ini kadang-kadang kalau malam kurang waspada. Jadi kita cat lagi supaya median ini lebih jelas lagi, sehingga pengendara lebih aman,” ujar Dedik kepada Radio Suara Surabaya.

“Dalam pembagian tugas, sebetulnya sudah kami bagi untuk Dishub itu mengawal di lalu-lintas supaya mengamankan petugas pengecatan. Tapi mungkin petugas disub juga terbatas ya,” pungkasnya. (bil/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
36o
Kurs