Jumat, 22 November 2024

Masyarakat Aliansi Muslim Bela Palestina Kembali Gelar Aksi di Depan Grahadi, Kecam Kekejaman Zionis

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Masyarakat dari Aliansi Muslim Bela Palestina saat melangsungkan aksi di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu (2/6/2024). Foto: Risky suarasurabaya.net

Ribuan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Muslim Bela Palestina melangsungkan aksi dukungan untuk Palestina di Depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Minggu (2/6/2024).

Muhammad Rizky Nafish Humas Aliansi Muslim Bela Palestina mengatakan, aksi tersebut digelar untuk mengecam zionis Israel yang terus melakukan kekejaman terhadap Palestina.

“Ini aksi keprihatinan, aksi dukungan, kebersamaan kita dengan masyarakat yang ada di Palestina,” katanya saat ditemui suarasurabaya.net di sela-sela aksi.

Kelompok perempuan dari Aliansi Muslim Bela Palestina saat menggelar aksi di sekitar Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu (2/6/2024). Foto: Risky suarasurabaya.net

Ia mengatakan, zionis Israel terus-terusan melakukan aksi keji dengan membumihanguskan masyarakat yang ada di Palestina.

Mengutip data Palestinian Central Bureau of Statistics (PCBS), pihaknya mengungkapkan bahwa memasuki hari ke-240 ini, genosida zionis Israel kepada Palestina, khususnya di Gaza, telah mengakibatkan 36 ribuan warga Palestina meninggal dan 86 ribu luka-luka.

Rincian korban meninggal, dari kalangan anak-anak ada 15 ribuan, perempuan ada 10 ribuan, dan tujuh ribuan lainnya masih hilang. Selain itu, dilaporkan juga bahwa ada 490-an tenaga kesehatan yang gugur, disusul 240-an tenaga pendidik dan 140-an jurnalis yang meninggal dunia akibat serangan zionis Israel.

“Oleh karena itu, kita harus menyuarakan. Bahkan ini tidak disuarakan di sini saja, tetapi juga oleh kaum muslimin di seluruh dunia tentang kebiadaban zionis Israel ini,” ucapnya.

Selama ini, kata dia, mekanisme penyelesaian masalah tersebut melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tidak efektif dan tidak solutif. Selain itu, solusi dua negara juga tidak tepat karena justru menurutnya, akan melindungi penjajah zionis Israel.

“Berbagai kecaman tidak bisa dipahami oleh Israel, karena mereka tidak paham bahasa komunikasi, mereka hanya paham bahasa perang,” bebernya.

Aksi bela Palestina tersebut, kata dia, bukan hanya ada di Indonesia atau Surabaya saja, melainkan juga telah dilakukan di berbagai tempat di penjuru dunia untuk mewujudkan solusi paripurna atas permasalahan tersebut.

“Karena persoalan Palestina bukan hanya persoalan rakyat Palestina saja. Melainkan, juga persoalan kaum muslim di seluruh dunia,” pungkasnya. (ris/bil/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
34o
Kurs