Jumat, 22 November 2024

Masuk Kemarau, Kepala DLH Surabaya Ungkap Permintaan Perantingan Pohon Masih Banyak

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Dedik Irianto Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya waktu mengisi program Semanggi Suroboyo, Jumat (17/5/2024). Foto: Ikke magang suarasurabaya.net

Dedik Irianto Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya mengatakan masih sangat banyak masyarakat yang meminta untuk dilakukan perantingan kembali terhadap pohon-pohon di Kota Pahlawan, meskipun saat ini sudah memasuki musim kemarau.

“Banyak juga sampai saat warga masih minta perantingan pohon. Jadi mungkin efek dari musim hujan kemarin angin kencang ada beberapa pohon yang tumbang, mereka jadi takut kalau ambruk lagi, sampai hari ini pun itu masih ada ratusan yang PR kita untuk melakukan perantingan atas permintaan warga,” ujarnya saat mengisi program Semanggi Suroboyo dengan tema “Antisipasi Dampak Cuaca Panas di Surabaya”, Jumat (17/5/2024).

Padahal, menurutnya pohon-pohon tersebut sebelumnya sudah dirantingkan dan disesuaikan untuk menyambut musim kemarau tahun ini, yang sebelumnya diperkirakan punya suhu yang sama seperti kemarau tahun lalu.

Dedik mengungkapkan pohon yang diminta warga untuk dirantingkan tersebut, kebanyakan merupakan yang masih sehat dan kecil kemungkinan untuk roboh dan sebagainya.

Selain itu, pohon-pohon tersebut diproyeksikan untuk melindungi warga Kota Surabaya dari teriknya sinar matahari, hingga menghasilkan oksigen.

“Kadang-kadang kalau kami lihat pohonnya masih sehat, masih aman gitu, ya kami sampaikan sebetulnya justru pohon ini kita butuhkan, dibutuhkan manusia untuk oksigennya,” ucapnya.

Meski demikian, Dedik menambahkan, pihaknya tetap menuruti permintaan masyarakat tersebut dengan mengambil jalan tengah, merampingkan sebagian pohon yang betul-betul rawan untuk roboh, maupun rantingnya patah.

“Biasanya kita ambil jalan tengah ya, kita ambil yang memang betul-betul membahayakan, kita lakukan terus. Terutama di area-area yang masih ada space-nya untuk kita tanam,” ujar Kepala DLH.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi kondisi cuaca yang lebih panas akan kembali melanda wilayah Indonesia pada tahun 2024 ini. Di Jawa Timur sendiri, cuaca panas dimulai dari awal musim kemarau pada bulan Mei sampai November mendatang.

Shanas Septy Prayuda Ketua Tim Kerja Meteorologi BMKG Juanda mengatakan, kemarau yang puncaknya diperkirakan pada bulan Agustus tersebut, saat ini punya suhu rata-rata berkisar 36-37 derajat.

Angka tersebut sebetulnya memang tak jauh dari suhu normal yang berkisar 35 derajat celcius. Tapi, Shanas mengingatkan saat ini bumi sedang dalam fase perubahan iklim.

“Kita dalam fase memasuki fase perubahan iklim, yang mana ketika kita lihat tren ataupun kecenderungan suhunya setiap tahunnya memang semakin meningkat,” ujar Shanas yang juga mengisi program Semanggi Suroboyo, Jumat (17/5/2024).

Menurutnya, cuaca panas tersebut belum masuk kategori ekstrem, melainkan baru suhu tinggi yang tetap harus diwaspadai. Shanas juga menjelaskan, suhu tinggi tersebut berasal dari Indonesia yang pada dasarnya negara berkepulauan maritim, sehingga kecenderungan kelembapan udaranya pun akan tinggi.

“Panas yang kita rasakan itu adalah gabungan dari suhu lingkungan dan juga ada kelembapan udara yang berpengaruh di situ. Karena uap air ini merupakan reservoir panas, penyimpan panas sehingga ketika kelembapannya tinggi,” ungkapnya. (bil/faz)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
36o
Kurs