Jumat, 22 November 2024

Masjid Indonesia di London Gelar Makan Siang Jelang Ramadan Bersama Tetangga: ‘Makanan Indonesia Sangat Lezat’

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Desra Percaya duta besar Indonesia untuk Inggris Raya (baju putih) saat makan siang bersama jelang Ramadan di Indonesia Islamic Centre (Mesjid Indonesia di London Inggris). Foto : istimewa

Indonesian Islamic Centre (IIC), lebih dikenal dengan sebutan Masjid Indonesia, mengadakan silaturahim dan makan siang bersama tetangga menjelang Ramadan di kawasan Neasden, London utara pada Ahad (10/03/2024).

Hadir di acara ini antara lain adalah Desra Percaya duta besar Indonesia untuk Inggris Raya yang menyambut langsung para tetangga dan memberikan sambutan.

Desra mengatakan keberadaan Masjid Indonesia di Neasden adalah simbol ikhtiar panjang selama kurang lebih tiga dekade. Masjid IIC bisa terwujud berkat kerja sama erat semua pihak baik di Inggris, di Indonesia dan di banyak negara lain.

Donatur berasal dari banyak kalangan, termasuk dari warga yang menyumbangkan dana ke Masjid Indonesia dari hasil menjual makanan.

“Ikhtiar selama kurang lebih 30 tahun ini sekarang menjadi kenyataan. Jadi tempat ini punya makna yang dalam,” ujar Desra dalam keterangan tertulisnya yang diterima suarasurabaya.net, Kamis (14/3/2024).

Doktor lulusan Durham University Inggris ini mengatakan bahwa masjid, selain sebagai tempat ibadah, adalah pusat kegiatan komunitas.

“Di sinilah kita saling belajar, tumbuh berkembang, dan saling mendukung satu sama lain,” katanya.

“Saya berharap IIC bisa menyediakan ruang untuk dialog antaragama, pertukaran budaya, dan program pendidikan bagi siapa saja. Dengan begitu, keberadaan IIC bisa mendatangkan manfaat bagi komunitas di sekitarnya,” imbuh Desra.

Sementara, Djamal Djamalullail Ketua Yayasan IIC mengatakan acara ini dimaksudkan untuk mengenalkan keberadaan IIC kepada tetangga di sekitar Masjid Indonesia di kawasan Neasden.

“Kami beberapa waktu lalu sudah membeli gedung yang diperuntukkan sebagai Islamic Centre. Sekarang saatnya untuk mengenalkannya kepada tetangga di sekitar,” kata Djamal.

Ia menegaskan bahwa nantinya keberadaan Masjid IIC tak hanya bermanfaat bagi warga Indonesia di Inggris tetapi juga aset bagi komunitas lokal di Neasden.

“Rumah kami adalah rumah Anda semua,” kata Djamal.

Setelah mendengarkan sambutan dari Dubes Desra dan Djamal, para hadirin mendapat suguhan aneka masakan Indonesia seperti nasi kuning, ayam goreng, tahu tempe, sambal goreng kental, balado ikan, dan mi goreng. Disediakan pula kudapan lapis Surabaya, lumpia, dan aneka kue.

Banyak dari tetangga Masjid IIC yang baru pertama kali mencicipi makanan Indonesia dan mereka sangat terkesan.

“Sangat lezat. Enak sekali,” kata mereka.

Altaf, yang tinggal hanya beberapa meter dari Masjid IIC menyampaikan terima kasihnya sudah diundang dan dikenalkan dengan komunitas Muslim Indonesia.

“Kapan saja membutuhkan bantuan, ketuk rumah saya. Saya siap membantu,” kata Altaf.

Dia mengatakan banyak warga Muslim tinggal di sekitar IIC.

“Makanya keberadaan masjid di sini sangat dibutuhkan. Selain itu, kami berharap nantinya akan ada kegiatan yang khusus ditujukan kepada warga di sekitar sini yang berusia lanjut,” imbuhnya.

Sejak resmi dibeli pada Februari 2023, gedung Masjid IIC mengalami sejumlah pembenahan internal, mulai dari memperbaiki sistem penghangat ruangan dan menambah jumlah WC serta fasilitas wudu. Beberapa bagian di dalam gedung juga dibongkar karena dulunya gedung ini adalah sinagog dan gereja.

Pengurus juga berencana untuk melakukan renovasi internal dalam skala yang lebih besar seperti mengganti pintu, jendela, dan menutup secara permanen ruang terbuka antara lantai bawah dan lantai atas, dengan harapan memaksimalkan kapasitas di lantai atas tersebut.

Di luar perbaikan fisik, pengurus masjid juga tengah memastikan semua dokumen benar-benar sesuai regulasi untuk menjadikan gedung sebagai tempat ibadah dalam skala penuh. (faz/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
29o
Kurs