Senin, 25 November 2024

Malam Selawe, Tradisi Ramadan di Gresik yang Selalu Dibanjiri Manusia

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Peziara usai mengunjungi makam Sunan Giri di Jalan Sunan Giri, Gresik, Kamis (4/4/2024). Foto: Ikke magang suarasurabaya.net

Malam selawe, sebuah tradisi rutin tiap tahun yang diselenggarakan oleh masyarakat Desa Giri dan sekitarnya di kawasan Makam Sunan Giri pada malam ke-25 Ramadan.

Achmad Sobirin Wakil Ketua Yayasan Makam Sunan Giri mengatakan, malam selawe atau malam ke-25 Ramadan merupakan sebuah tradisi yang sudah ada sejak zaman Sunan Giri.

Pada masa itu, Raden Paku (Sunan Giri) mengajak para santrinya untuk beriktikaf di Masjid Giri pada malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir Ramadan, dengan harapan mendapat berkah di malam istimewa bulan Ramadan.

Peziara saat membaca yasin dan tahlil di pesarean makam Sunan Giri, Jalan Sunan Giri, Gresik, Kamis (4/4/2024). Foto: Ikke magang suarasurabaya.net

“Diyakini pada malam ke-25 ini merupakan turunnya Lailatul Qadar. Sehingga banyak masyarakat yang datang dari berbagai daerah di Jawa, untuk berziarah, berbaur menjadi satu melantunkan bacaan surat Yasin, Tahlil, dan berdoa bersama dengan harapan selain mendapat berkah juga mendapatkannya Lailatul Qodar,” ujar Sobirin saat ditemui suarasurabaya.net di Kantor Yayasan Pengurus Makam Sunan Giri, Gresik, Kamis (4/4/2024).

Ia menjelaskan bahwa selawe merupakan sebuah singkatan dari kata seselan lanang wedok (berdesak-desakan antara pria dan wanita).

“Jadi pada waktu itu, orang-orang yang beriktikaf  sebelum menjelang subuh semuanya akan turun ke bawah mencari makan untuk sahur, kemudian banyak masyarakat yang berjualan untuk orang-orang yang membutuhkan makanan saat sahur. Tidak hanya orang yang beriktikaf masyarakat sekitar juga ikut bangun, dan jalan-jalan mencari makanan untuk sahur,” tuturnya.

Seiring berjalannya waktu, lanjut dia, tradisi tersebut menjadi sebuah perayaan tahunan. Banyak pedagang yang menjajakan dagangannya mulai dari makanan, minuman, parfum, baju hingga aksesoris.

Dari pantauan suarasurabaya.net lautan manusia membanjiri sepanjang Jalan Sunan Giri, mulai dari Tugu Lontar hingga pertigaan Desa Sekarkurung Kecamatan Kebomas, Gresik.

Tri Joko Efendi Camat Kebomas mengatakan tradisi malam selawe merupakan agenda rutin yang berpotensi meningkatkan perputaran roda ekonomi di Kabupaten Gresik.

“Ada sekitar 900 stan UMKM dan usaha-usaha di Gresik yang berjejer rapi di sepanjang jalan Sunan Giri,” ujarnya.

Ia mengimbau kepada warga Gresik untuk mengindari Jalan Sunan Giri malam ini saat acara berlangsung. Karena ada penutupan akses jalan mulai dari perempatan Kebomas, Jalan Sunan Giri, sampai pertigaan Desa Sekarkurung Kecamatan Kebomas, Gresik.

“Penutupan jalan ini akan dilakukan mulai pukul 17.00 WIB sore sampai dengan pukul 24.00 malam,” pungkasnya. (ike/azw/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Senin, 25 November 2024
26o
Kurs