Jumat, 22 November 2024

Mahasiswa Undika Ciptakan Jam Tangan Tactile dari Limbah Kayu, Ramah untuk Penyandang Tuna Netra

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Jam tangan tactile hasil karya mahasiswa DKV Undika Surabaya yang bisa membantu orang dengan penyandang tuna netra untuk mempermudah dalam mengetahui waktu. Foto: Humas Undika Surabaya

Tegar Prasetiyo mahasiswa Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Dinamika STIKOM Surabaya berhasil membuat jam tangan tactile berbahan dasar utama limbah kayu.

Jam tangan hasil karyanya itu, bisa membantu orang dengan penyandang tuna netra untuk mempermudah dalam mengetahui waktu.

“Saya melihat produksi jam tangan tactile ini kurang masif, sehingga saya akhirnya memutuskan untuk membuat jam ini agar bisa memudahkan teman-teman tuna netra untuk menunjukkan waktu,” katanya dalam keterangan yang diterima, Senin (29/1/2024).

Jam tangan tactile itu, kata dia, sudah dikembangkan di negara lain, tetapi material yang digunakan menurutnya tergolong susah untuk dijangkau. Oleh karena itu, ia membuat inovasi dengan menyederhanakan jam tangan tactile.

Ia menggunakan bahan utama limbah kayu kain batik. Kain batik itu, digunakan untuk melapisi tali jam tangan, sedangkan resin printer yang dihasilkan oleh limbah kayu digunakan pada body utama jam tangan.

“Saya modifikasi ulang sedemikian rupa agar konsep jam tangan tactile ini bisa diterapkan dalam karya saya.”, ujarnya.

Dalam pembuatannya, ia menghabiskan waktu sekitar enam bulan. Ia memulai dengan riset, pengumpulan bahan, dan konsultasi dengan dosen yang membantunya.

Ia memberi nama inovasi jamnya itu ‘Jago Kluruk’ yang memiliki arti ayam jago, yakni sebagai penanda waktu dengan khas ayam berkokok.

Sementara itu, Bambang Hariadi Dosen Pembimbing Tegar mengaku terkesan dengan terobosan yang dilakukan oleh mahasiswanya tersebut.

“Ia bisa berpikir out of the box dan peka dengan isu yang seringkali tidak terlihat oleh masyarakat umum,” ucapnya.

Sebagai informasi, hasil inovasi itu telah mendapat penghargaan juara dua dan meraih pedali perak dalam National Applied Science Project Olympiad (Naspo) kategori Research on Children with Special Needs (riset mengenai anak dengan berkebutuhan khusus) yang diadakan di Departemen Aktuaria FSAD ITS. (ris/saf/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
32o
Kurs