Luhut Binsar Pandjaitan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) memastikan penyelenggaraan World Water Forum (WWF) ke-10, di Nusa Dua, Bali, 18-24 Mei 2024 bakal sukses dan menjadi event internasional terakhir pemerintahan Joko Widodo Presiden.
Melansir Antara, dalam rapat koordinasi (rakor) panitia penyelenggaraan WWF ke-10 2024, di Bali, Jumat (12/1/2024), Luhut berharap Indonesia tidak hanya melangsungkan acara dengan baik, namun juga memberikan hasil serta dampak yang konkret dan maksimal.
“Indonesia telah berhasil menjadi tuan rumah perhelatan beberapa event internasional, dan WWF ke-10 ini adalah acara besar terakhir di masa Pemerintahan Joko Widodo Presiden. Kita harus persiapkan dengan sebaik-baiknya, baik penyelenggaraannya maupun output-nya harus maksimal,” kata Luhut yang juga merangkap sebagai Ketua Panitia Nasional WWF ke-10 2024 dalam keterangannya.
Luhut memaparkan, dalam WWF ke-10 tahun 2024 nanti, pemerintah harus mampu menunjukkan bahwa Indonesia memiliki aksi-aksi konkret dalam pengelolaan sumber daya airnya yang besar.
Salah satunya adalah capaian Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), yang telah membangun 36 bendungan dari target 61 bendungan.
Begitu pula Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang telah melakukan konservasi air melalui rehabilitasi hutan seluas 179 juta hektare.
“Juga penyediaan air untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Ini merupakan salah satu yang menunjukkan bahwa Indonesia serius dalam aksi-aksi konkret seperti ini,” ujarnya pula.
Luhut menekankan kembali bahwa selain sukses dari sisi penyelenggaraan, perhelatan tersebut juga diharapkan memberikan warisan (legacy) dan concrete deliverables bagi Indonesia dan dunia global.
“Saya tekankan kembali bahwa event ini perlu diupayakan bersama sukses dalam penyelenggaraan, menghasilkan output yang menjadi legacy, dan concrete deliverables yang bermanfaat untuk Indonesia dan global. Namun juga jangan melupakan opening ceremony dan gala dinner yang indah dan berkesan untuk para head of states dan para peserta,” ujarnya pula.
Dalam pelaksanaan WWF ke-10 nanti, akan dilaksanakan juga dua acara penting, yakni Pertemuan Kepala Negara Kerja Sama Hutan Tropis Indonesia-Brasil-Republik Demokratik Kongo (IBC), serta Peluncuran G20 Bali Global Blended Finance Alliance (GBFA) termasuk sekretariatnya.
“Kalau bisa kita juga harus mengajak Kongo meninjau industri kita, bukan hanya WWF saja. Jadi biar mereka melihat perkembangan di Indonesia seperti apa. Kemudian untuk peluncuran G20 Bali GBFA termasuk sekretariat ini, kita harus belajar dari bagaimana kita membangun Sekretariat AIS Forum (Archipelagic and Island States Forum) mulai dari 0 sampai sesukses sekarang. Ini bagaimana kita harus menunjukkan bahwa Indonesia dan khususnya Bali memiliki budaya serta lingkungan yang bersih dan aman,” kata Luhut. (ant/bil/ham)