Jumat, 22 November 2024

LMI Gelar Aksi Resik Kali Bersama 50 Lembaga, Wujudkan Lingkungan Bersih Bebas Sampah

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Aksi Resik Kali yang berlokasi di Kali Jatisrono, Wonokusumo, Kecamatan Semampir, Surabaya, pada Minggu (22/9/2024). Foto: LMI

Lembaga Manajemen Infaq (LMI) mengadakan aksi Resik Kali yang berlokasi di Kali Jatisrono, Wonokusumo, Kecamatan Semampir, Surabaya, pada Minggu (22/9/2024).

Resik kali tersebut merupakan salah satu rangkaian milad LMI ke-29 dan diikuti oleh ratusan relawan yang berasal dari berbagai lembaga dan lapisan masyarakat yang peduli dengan isu lingkungan.

Diketahui terdapat 50 lebih lembaga yang mendukung aksi tersebut, termasuk dari instansi pemerintahan, badan penanggulangan bencana, bahkan pendidikan, seperti BNPB, DLH, Lorong Education, dan World Cleanup Day Jatim.

Lembaga yang mendukung juga tidak hanya menyalurkan bantuan SDM saja, melainkan memberikan fasilitas pendukung, seperti truk, perahu karet, peralatan bersih-bersih, dan juga konsumsi untuk para relawan, sehingga berhasil mengumpul sampah yang mencapai 12,5 Ton.

Dani Ketua Penyelenggara dari pihak LMI, yakni mengatakan bantuan yang diberikan dari berbagai lembaga sangat melancarkan dalam aksi resik kali, tetapi cukup disayangkan keinginan masyarakat sekitar untuk membantu sangat kurang, serta berharap ke depannya perlu adanya sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar lebih peduli dengan lingkungan.

Support dan bantuan dari lembaga itu banyak, dari perahu, perlatan, dan konsumsi, tapi disayangkan warga yang hadir hanya dua persenan begitu, kita juga perlu melatih mental masyarakatnya juga akan sadar dan peduli dengan lingkungannya,” katanya.

Rahim, selaku perwakilan pemerintah dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH), mengatakan aksi ini sangat membantu pemerintah terutama dalam mengatasi pencemaran lingkungan dan sangat mengapresiasi LMI yang telah mengadakan aksi resik kali.

“Kegiatan ini sangat membantu kami dari sisi pemerintah yang sebenarnya tugas kami dan sangat mengapresiasi sebesar-besarnya untuk LMI,” ucapnya.

Relawan yang hadir tidak hanya dari lembaga saja, dari tenaga pendidikan seperti siswa, guru, dan mahasiswa ikut bergabung dan menjadi bagian dalam aksi ini.

Indah, guru yang mendampingi siswanya, mendapatkan banyak respons dari anak muridnya tersebut, terutama kesadaran masyarakat yang minim untuk menjaga lingkungan, Indah mengatakan aksi ini memiliki dampak positif untuk siswa yang secara langsung melihat dampak dari pencemaran lingkungan.

Mengangkat jargon “Resik Kaline, Resik Atine, Suroboyo Wangi,” diharapkan aksi ini dapat mengurangi sampah di kali yang tentunya mencemari ari sungai dan laut, menyadarkan masyarakat untuk lebih peka terhadap kondisi lingkungan yang tercemar untuk menuju Kota Surabaya yang bersih.

Kali Jatisrono merupakan irigasi penting Kota Surabaya yang tercemar sampah, ujung kali yang bermuara ke laut dapat menyebarkan kontaminasi polutan yang lebih parah, sehingga aksi resik kali memiliki dampak signifikan yang mengurangi sampah yang bermuara ke laut.(iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs