Selasa, 2 Juli 2024

Lebanon Akui dalam Keadaan Perang Akibat Serangan Israel

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Asap dari serangan Israel terhadap sasaran Hizbullah di Khiam, Lebanon pada Rabu (26/6/2024). Foto: Getty Images

Najib Mikati Perdana Menteri Lebanon mengatakan negaranya dalam keadaan perang akibat ancaman dan serangan dari Israel.

“Ancaman yang kita hadapi seperti perang psikologi. Pertanyaan semua orang adalah ‘apakah itu perang?’ Ya, kita dalam keadaan perang. Akibat serangan Israel, ada banyak korban tewas dari pihak sipil dan non sipil dan desa-desa yang hancur,” kata Mikati dilansir Antara pada Minggu (30/6/2024).

Pada 18 Juni, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengumumkan bahwa pihaknya telah menyetujui rencana operasional serangan di Lebanon.

Israel Katz Menteri Luar Negeri Israel kemudian mengatakan bahwa Israel “sedikit lagi” memutuskan untuk “mengubah aturan” terhadap Hizbullah dan Lebanon, mengancam akan menghancurkan gerakan tersebut “dalam perang habis-habisan” dan “memukul keras” Lebanon.

Hassan Nasrallah Sekretaris Jenderal Hizbullah mengatakan bahwa gerakan tersebut dapat menyerang Israel utara jika konfrontasi semakin meningkat.

Situasi di perbatasan Israel-Lebanon memburuk setelah dimulainya serangan militer Israel di Jalur Gaza pada Oktober 2023.

IDF dan pasukan Hizbullah saling baku tembak di kawasan sepanjang perbatasan setiap hari.

Kementerian Luar Negeri Lebanon mengatakan sekitar 100.000 orang harus meninggalkan rumah-rumah mereka di wilayah perbatasan, sementara Kemenlu Israel mengatakan sebanyak 80.000 warganya harus melakukan hal yang sama. (ant/saf/ham)

Berita Terkait

..
Surabaya
Selasa, 2 Juli 2024
34o
Kurs