Jumat, 22 November 2024

Layanan Robot Bisnis Digital Gagasan Mahasiswa Unair Raih Penghargaan NASPO

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) yang tergabung dalam tim Ksatria Unair mendapat gold medal dalam ajang National Applied Science Project Olympiad (NASPO) hasil dari inovasi layanan robot dalam bisnis digital. Foto: Unair

Layanan robot dalam bisnis digital gagasan mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) yang bertajuk I-RAS (Indonesian Robot As a Service With Subscription), atau Transformasi Wajah Industri Indonesia dengan Layanan Robot Berlangganan, berhasil mendapat gold medal dalam ajang National Applied Science Project Olympiad (NASPO).

Kartika Devina Putri pelopor tim Ksatria Unair mengatakan, konsep model bisnis modern yang menggunakan robot dengan prinsip berlangganan itu, berperan sebagai distributor yang menghubungkan produsen robot dengan konsumen di sektor industri.

“Dengan mengintegrasikan prinsip berlangganan, sistem ini mengatasi ketidakefisienan penggunaan tenaga kerja manusia. Sebagai distributor yang mempertemukan produsen dan konsumen, I-RAS membuka peluang bagi pertumbuhan industri melalui pemanfaatan teknologi robotik,” ucap mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Unair tersebut dalam keterangan yang diterima, Rabu (3/2/2024).

Keberhasilan I-RAS itu, kata dia, terletak pada penerapan prinsip ekonomi berbagi, meningkatkan efisiensi, dan efektivitas kinerja.

Sehingga menurutnya, website dan aplikasi digital yang dihasilkan dapat mempermudah penggunaan produsen dan konsumen melalui sistem berlangganan.

Ia menilai, inovasinya itu dapat membawa kontribusi positif pada efisiensi dan perkembangan sektor industri di Indonesia. Khususnya, dalam mencapai target digitalisasi Industri di masa mendatang.

“Gagasan ide ini menekankan pada output aplikasi sebagai distributor yang menghubungkan produsen robot dan konsumen di sektor industri.

Oleh karena itu model bisnis layanan robot berlangganan ini menjadi sebuah solusi bagi sektor industri di Indonesia dalam meningkatkan efisiensi biaya, waktu, serta kualitas produk,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, ia juga mengatakan bahwa perjuangan memenangkan ajang bergengsi itu bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu, ia dan tim sangat bersyukur ketika mendapat medali emas.

Ia berharap, konsep model bisnis itu dapat diimplementasikan secara nyata dengan kolaborasi antara tim peneliti, dosen, subjek pelaku, serta pemerintah terutama di sektor industri.

“Dengan kolaborasi tersebut, transformasi sektor industri Indonesia dapat melaju ke ranah digitalisasi dengan menggunakan teknologi. Sehingga, hal ini dapat menjadi salah satu faktor pendukung agar tingkat perekonomian di Indonesia semakin meningkat dengan pesat,” katanya.

Seperti diketahui, selain Kartika, dalam tim Ksatria Unair ada juga Afnan Nadhir, Wahyu Damar Iswara, Reizo Nararya Alinandito, dan Muhammad Alvarezi Usamah Akrim yang berasal dari Fakultas Teknologi Maju Multidisiplin (FTMM).(ris/saf/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs