Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Timur mendata bahwa ada 92 hotel yang mengalami peretasan pada laman Google Business-nya.
Akibat peretasan itu, sejumlah informasi dan data hotel yang tercantum di laman Google Business diubah oleh peretas.
“Jadi mereka memalsukan data-data nomor rekening, telepon, harga kamar hotel, segala macam itu nomor rekeningnya menggunakan milik mereka,” kata Dwi Cahyono Ketua PHRI Jatim dikonfirmasi, Rabu (14/8/2024).
Terungkapnya temuan ini sesudah ada kejadian yang dialami seorang pengunjung di salah satu hotel di Jawa Timur.
Cahyono menyebut, peretasan ini merugikan calon pengunjung dan pihak hotel. Sebab, kalau pengunjung sudah memesan hotel lewat laman Google Business dan membayar harga kamar, maka uang itu masuk ke rekening milik peretas.
PHRI Jatim menyebut banyak hotel yang tergabung di dalam organisasinya menerima banyak komplain akibat peristiwa ini.
“Kami tahunya saat dia (pengunjung) datang ke hotel terus ia menunjukkan sudah bayar. Hotel tidak menerima uang itu karena masuk ke rekeningnya peretas. Jadi banyak komplain,” ujarnya.
Untuk itu, PHRI Jatim berencana melaporkan kasus ini ke Polda Jatim supaya pihak kepolisian segera meringkus pelaku dan meminimalisir kerugian masyarakat serta pihak hotel akibat kejahatan cyber ini.
Cahyono menyebut, kasus serupa tidak hanya dialami oleh hotel-hotel di Jatim saja, melainkan juga terjadi di beberapa provinsi lain.
“Kemarin kami sudah lapor, tapi harus melengkapi data-data dulu, banyak. Jadi ya mungkin itu dianggap belum komplet. Sudah mediasi dengan Google juga, jadi seluruh Indonesia,” tuturnya.
Sementara itu, AKBP Charles P. Tampubolon Kasubdit V Siber Ditreskrimsus Polda Jawa Timur mengatakan, pihaknya masih menunggu laporan terkait dengan peretasan laman Google Business milik hotel di Jatim.
“Belum ada pelaporannya,” ucap Charles singkat. (wld/saf/ipg)