Kamis, 19 September 2024

KWI: Paus Fransiskus Membawa Misi Kemanusiaan ke Indonesia

Laporan oleh Iping Supingah
Bagikan
Antonius Subianto Bunjamin Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo Uskup Agung Jakarta, dan Ignasius Jonan Ketua Ketua Panitia Pelaksana Kunjungan Bapa Suci Paus Fransiskus, berbicara dalam konferensi pers di Jakarta pada Kamis (28/8/2024). Foto: Antara

Antonius Subianto Bunjamin Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) mengatakan bahwa kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia adalah untuk membawa misi kemanusiaan dan misi persaudaraan.

Dalam konferensi pers di Jakarta pada Rabu (28/8/2024), Antonius mengatakan bahwa Indonesia sebenarnya siap menyambut Fransiskus pada 2020.

“Tetapi karena Covid, pada waktu itu juga September direncanakan, lalu batal,” kata Antonius seperti dilansir Antara.

Dia berharap kunjungan Fransiskus ke Indonesia bisa menjadikan Indonesia sebagai agen persaudaraan kemanusiaan di Asia.

Sementara itu, Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo Uskup Agung Jakarta mengatakan bahwa Vatikan memiliki keinginan untuk belajar lebih banyak mengenai Islam di Indonesia.

Dia mengatakan bahwa para pemimpin Islam di Indonesia banyak diundang dan menjadi pembicara dalam acara-acara yang digelar oleh Vatikan.

“Karena Islam di Indonesia itu berbeda. Jadi itu menarik untuk saudara-saudara kita di Eropa, khususnya untuk Vatikan,” kata Suharyo.

Dia juga mengatakan bahwa Masjid Istiqlal dan Katedral Jakarta yang berdiri berdampingan adalah simbol kehidupan harmonis di Indonesia.

Suharyo menilai bahwa kunjungan Fransiskus juga untuk menghargai dan mendorong agar persaudaraan untuk terus dirawat dan dikembangkan.

Dia mengatakan ada sekitar 60 uskup yang akan menyambut Fransiskus, termasuk seorang uskup dari Australia dan 10 uskup dari negara-negara Asia.

Ignasius Jonan Ketua Panitia Pelaksana Kunjungan Bapa Suci Paus Fransiskus, mengimbau masyarakat yang tidak memiliki tiket atau undangan untuk menyaksikan siaran langsung misa yang digelar di Gelora Bung Karno (GBK) dari gereja masing-masing atau televisi di rumah.

“Kalau datang, kalau nggak punya tiket, pasti nggak bisa masuk; Itu non-exception (tanpa terkecuali), siapa pun,” kata Jonan.(ant/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Kecelakaan Mobil Box di KM 12 Tol Waru-Gunungsari

Pipa PDAM Bocor, Lalu Lintas di Jalan Wonokromo Macet

Surabaya
Kamis, 19 September 2024
25o
Kurs