Pemkot Minta PDAM Ekspansi Surabaya Raya Mulai 2026 untuk Gratiskan Air 5-10 Tahun Lagi
Sabtu, 7 September 2024 | 14:31 WIB
Kualitas air baku di Surabaya menurun selama musim kemarau, sesuai perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang berlangsung dari Juli hingga September 2024.
Nanang Widyatmoko Direktur Operasional PDAM Surya Sembada Kota Surabaya menyebut, penurunan kualitas air baku disebabkan oleh berkurangnya debit air.
“Kami harus menggunakan lebih banyak bahan kimia, konsumsi listrik lebih besar, dan menanggung biaya operasional lainnya yang lebih tinggi,” ujar Nanang dalam keterangan pers, Senin (23/9/2024).
Namun, ia memastikan air produksi PDAM tetap memenuhi standar hingga November, ketika diperkirakan musim hujan akan datang.
“Hingga November, kami akan berupaya menjaga agar air produksi tetap sesuai dengan standar Permenkes No. 2 Tahun 2023,” lanjut Nanang.
Terkait air keruh, ia menjelaskan bahwa hal itu disebabkan oleh sedimen yang terbawa aliran air dalam pipa, yang mungkin berasal dari air tanah saat terjadi kebocoran pipa.
Ia mengimbau warga yang mengalami masalah air keruh untuk segera melaporkan.
“Jika air di rumah Anda keruh, silakan laporkan melalui aplikasi CIS PDAM Surabaya atau kanal pengaduan lainnya. Kami akan segera melakukan pembersihan pipa (flushing) agar aliran air kembali bersih,” jelasnya.
Meski debit dan kualitas air baku menurun, Nanang memastikan distribusi air ke warga tetap lancar.
“Alhamdulillah, secara kapasitas produksi masih mencukupi. InsyaAllah, air baku masih aman untuk memproduksi 10.500 liter per detik guna memenuhi kebutuhan warga Surabaya,” tutupnya. (lta/saf/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
