Eric Hermawan, Anggota Komisi VII DPR RI mendorong pembongkaran warung ilegal yang diduga turut menjadi tempat pembuangan urungan tanah dan sampah ke sungai, sehingga menjadi salah satu penyebab banjir di wilayah Pepelegi, Kecamatan Waru, Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim).
“Banjir di Perumahan Pepelegi masih tinggi. Ini akibat hujan yang cukup lebat, urugan pabrik yang menghalangi air menuju ke laut tersumbat juga banyaknya warung warung yang menghalangi pembersihan sungai kecil di Pepelegi yang harusnya tiga meter kedalamannya kini tinggal satu meter itu pun tersumbat,” katanya di Sidoarjo, Kamis (26/12/2024), dilansir Antara.
Ia pun menyampaikan apresiasi terhadap upaya Tim BPBD yang telah bekerja keras membantu warga di Perumahan Pepelegi.
“Pemerintah Kabupaten Sidoarjo segera memberikan sanksi pada pabrik yang urugan menutup jalur ke laut serta membongkar warung warung liar di sepanjang sungai Pepelegi yang menyebabkan banjir,” katanya.
Sebelumnya, BPBD Jatim bersama berbagai pihak telah melakukan aksi mitigasi dengan membersihkan sampah dan eceng gondok di Kali Buntung dan Kali Sinir. Namun, curah hujan yang tinggi di kawasan tersebut menyebabkan kapasitas sungai tidak mampu menampung aliran air.
Akibatnya, sejumlah desa di Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, kembali dilanda banjir dengan kedalaman 10 hingga 50 cm. Beberapa desa yang terdampak antara lain Desa Waru, Medaeng, Pepelegi, Kureksari, Tropodo, Tambak Sawah, dan Tambak Sumur.
Merespons kondisi tersebut, Gatot Soebroto Kalaksa BPBD Jatim langsung turun ke lokasi meninjau kondisi banjir dan meminta Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk melakukan evakuasi warga rentan yang terdampak banjir ke lokasi pengungsian, seperti, di mushala, masjid, balai desa dan balai RW.
Hingga Rabu (25/12/2024) malam, sedikitnya terdapat tujuh titik pengungsian di beberapa desa di Kecamatan Waru, seperti, di Mushala H Rois Desa Waru dengan jumlah pengungsi 37 jiwa, Masjid Al-Hasan Kureksari 20 jiwa, TPQ Baiturrahman 20 jiwa, Balai RW 02 7 jiwa, Balai Desa Tambak Sawah 25 jiwa, termasuk Masjid Al-Matin di BPBD Jatim yang menampung 7 pengungsi, meliputi, 5 dewasa, 1 anak-anak dan 1 balita.
Selain melakukan evakuasi dengan kendaraan dan perahu karet, Tim BPBD Jatim juga memberikan bantuan kepada warga terdampak, berupa, matras, selimut dan makanan siap saji.
“Kita bersama OPD terkait dan Pemkab Sidoarjo akan kembali melakukan evaluasi atas kondisi banjir di kawasan Waru,” ujar Gatot Soebroto.
Seperti yang diketahui, pada awal Desember lalu, BPBD Jatim berkolaborasi dengan sejumlah OPD di lingkungan Pemprov Jatim, TNI AD, sejumlah relawan dan masyarakat setempat telah melakukan aksi bersih-bersih sungai di Kali Buntung dan Kali Sinir.
Kegiatan yang berlangsung dalam beberapa hari ini juga menggunakan alat berat, seperti, long arm excavator dan dump truk. (ant/vin/bil/ipg)